Jakarta (Antara Bali) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menginginkan agar TNI menjadi kekuatan terbesar atau "Big Brother" di kawasan ASEAN, guna memajukan ketertiban kawasan atau "regional order" di kawasan Asia Tenggara.
"Diperlukan sebuah upaya yang kuat untuk bekerja sama antara TNI dengan tentara-tentara di kawasan, baik ASEAN ataupun Asia Pasifik," kata Moeldoko, di sela-sela Rapim TNI 2015, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
Moeldoko mengatakan, TNI sudah memiliki suatu forum antara Panglima bersenjata di kawasan ASEAN. Di situ Panglima TNI membawa misi yang kuat agar TNI menjadi Big Brother di kawasan ASEAN, ujarnya.
Menurut dia, negara-negara di kawasan ASEAN telah mengakui kebesaran dan kekuatan TNI.
Ke depannya, jika TNI menjadi Big Brother di kawasan ASEAN, maka akan ada tantangan selanjutnya bagi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara dalam menyongsong Asia Pasifik sebagai kawasan abad XXI dan pusat grativasi dunia.
Ia telah melihat perkembangan di Kawasan Asia Pasifik, salah satunya di Laut Tiongkok Selatan. Bahkan, dirinya mengaku telah berkomunikasi dengan Panglima Angkatan Bersenjata Tiongkok, dan meminta agar pembangunan kekuatan Tiongkok di wilayah Laut Tiongkok Selatan tidak menimbulkan distabilitas di kawasan ASEAN.
"Ini adalah suara Panglima di ASEAN. Ini saya `endorse` ke Tiongkok," tutur Moeldoko.
Terkait dengan kebijakan Tiongkok tentang jalur sutera maritim, kata dia, saat ini Indonesia sedang mencari peluang dan titik singgung yang bisa memberi keuntungan baik bagi Indonesia maupun Tiongkok.
"Satu sisi, Indonesia dengan poros maritim dan Tiongkok memikirkan jalur sutera maritim. Di mana titik singgungnya dan kira-kira peluang dan `opportunity` kita ada di mana. Sehingga kebijakan itu nantinya bisa menguntungkan kedua belah pihak," tukas Panglima TNI.(WDY)