Montreal (Antara Bali) - Kejahatan siber adalah ancaman serius terhadap
keselamatan di udara sehingga harus diperangi sebelum itu menciptakan
malapetaka, kata Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA)
seperti dikutip Reuters.
Para peretas, penjahat siber dan
teroris-teroris lainnya sedang mencuri informasi namun dalam skenario
terburuk hal itu dapat membahayakan nyawa karena mengganggu sistem
penerbangan.
Di antara lima organisasi yang mengambil langkah
bersama memerangi peretasan adalah IATA dan beberapa lembaga lain yang
menandatangani kesepakatan keamanan siber akhir pekan lalu.
Ini adalah langkah memformalkan front mereka dalam melawan kejahatan siber.
"Tujuan
bersama kami dalam mengembangkan kesepakatan ini adalah bekerja
bersama-sama secara lebih efektif dalam menciptakan dan mempromosikan
budaya dan strategi keamanan siber yang kuat demi kemaslahatan semua
aktor di industri kita," kata Raymond Benjamin, Sekretaris Jenderal
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Dia
menambahkan, "Mengingat teknologi berkembang dengan cepat dan menjai
lebih mudah diakses oleh semua, ancaman siber tidak boleh disepelekan.
"Ini
adalah wilayah baru nan penting menyangkut keperihatinan keamanan
penerbangan dan komunitas global kita akan memastikan bahwa hal itu
selaras dengan tingkat komitmen dan tanggapan yang kuat." (WDY)
Penjahat Siber jadi Ancaman Penerbangan Komersial
Kamis, 11 Desember 2014 12:59 WIB