Jakarta (Antara Bali) - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2015 mendatang cenderung mendekati batas bawah perkiraan BI sebelumnya 5,4-5,8 persen.
Deputi Gubernur BI Hendar di Jakarta, Kamis, mengatakan, perekonomian Indonesia ke depan masih akan cukup baik, seiring dengan keberanian pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Namun, hal tersebut masih tergantung kepada penggunaan realokasi anggaran subsidi BBM itu sendiri.
Selain itu, Hendar juga mengharapkan perekonomian global pada 2015 lebih baik dibandingkan tahun ini kendati masih terdapat sejumlah tantangan.
"Dengan background (latar belakang) seperti itu, kami akan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi 2014 akan berada dalam kisaran 5,4 persen," ujarnya.
Pemerintah sendiri dalam APBN 2015 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen, berada di batas atas perkiraan BI.
Sebelumnya Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Zulkifli Zaini menuturkan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen diperlukan setidaknya minimal pertumbuhan kredit tiga kali dari besaran pertumbuhan ekonomi atau 17,4 persen.
OJK sendiri mengarahkan pertumbuhan kredit industri perbankan sebesar 15-17 persen pada 2015 mendatang.
Sementara itu, Kepala Ekonom BTN A Prasetiantoko menilai, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi jika defisit transaksi berjalan dapat dikelola lebih baik setidaknya di bawah 3 persen.(WDY)