Jakarta (Antara Bali) - Ketua Otoritas Jasa Keuangan Mualimin D. Hadad
mengatakan industri keuangan perlu meningkatkan pemahaman mengenai seluk
beluk usaha di bidang kemaritiman agar tidak ragu dalam menyalurkan
pembiayaan sektor kelautan atau kemaritiman.
"Industri keuangan
mesti meningkatkan pemahaman seluk beluk industri kemaritiman, edukasi
masih sangat diperlukan," katanya dalam diskusi bertajuk Peran Strategis
Sektor Jasa Keuangan Dalam Mendukung Akselerasi Pembangunan Kemaritiman
di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan sektor jasa keuangan perlu
mamahami prospek bisnis perikanan yang sangat menguntungkan untuk
memenuhi kebutuhan hasil olahan perikanan dalam negeri maupun dunia.
Menurut
dia, pemahaman perbankan yang masih menekankan angunan menjadi kendala
sulit untuk dipenuhi nelayan sehingga menghambat usaha perikanan.
"Masih
banyak dikeluhkan kalau perbankan minta angunan, jadi sulit dipenuhi
nelayan. Kalau seperti ini akses keuangan tertutup karena tidak ada yang
punya angunan," ujarnya.
Ia mengajak seluruh pemangku
kepentingan di bidang industri kemaritiman, termasuk industri jasa
keuangan agar membangun persepsi harmonis untuk mewujudkan kedaulatan
kemaritiman termasuk dengan otoritas atau regulator.
Ia
mengatakan pemahaman perbankan akan mendorong pada ketertarikan bisnis
kemaritiman sehingga tidak ada lagi kerterbatasan akses keuangan yang
menghambat produktivitas nelayan.
Modal yang diberikan jasa
keuangan, katanya, akan bermanfaat antara lain untuk memperbaharui kapal
yang lebih modern dan membeli mesin es sehingga mempercepat kinerja
penangkapan ikan nelayan.(MFD)
OJK: Industri Keuangan Perlu Tingkatkan Pemahaman Kemaritiman
Kamis, 27 November 2014 17:41 WIB