Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menginginkan adanya pembangunan industri mobil listrik sebagai lompatan kemajuan seiring dengan perkembangan bahan bakar nonfosil.
"Kita sudah mulai membuka ruang pengembangan mobil listrik, tapi kita ingin lebih dari itu, kita ingin membangun industri mobil listrik sendiri," kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat.
Jokowi mengatakan industri mobil listrik adalah salah satu bentuk dari lompatan kemajuan yang harus dilakukan dari sekarang.
Lompatan kemajuan itu, kata Presiden, dimulai dari Program B20 dan akan masuk ke B30 campuran solar dengan 30 persen biodiesel. "Tapi, kita bisa lebih dari itu, kita bisa membuat B100," ujarnya.
Dengan demikian, Jokowi berharap negeri ini tidak lagi banyak mengimpor bahan bakar, terutama avtur. "Kita sudah memproduksi sendiri avtur, hingga tidak impor avtur lagi," kata Presiden.
Baca juga: Pemerintah lakukan bahas finalisasi perpres kendaraan elektrik
Seiring dengan itu, Ia juga ingin membangun pengolahan bauksit, sehingga impor alumina tidak perlu dilakukan.
"Kita bangun hilirisasi industri batubara menjadi 'dimethyl ether', sehingga kita bisa mengurangi impor jutaan ton LPG setiap tahunnya," katanya.
Jokowi juga ingin membangun hilirisasi industri nikel menjadi fero nilel sehingga nilai tambah nikel akan meningkat empat kali lipat.
Baca juga: KESDM-Jepang kembangkan pembangkit listrik di perairan Bali
Presiden inginkan industri mobil listrik
Jumat, 16 Agustus 2019 11:13 WIB