Jakarta (Antara Bali) - Presiden RI Joko Widodo mempersoalkan hambatan
sejumlah komoditas perdagangan Indonesia ke Uni Eropa dengan Presiden
Dewan UE Herman van Rompuy yang datang berkunjung ke Istana Merdeka,
Jakarta, Rabu.
"Kami bicara adanya hambatan barang kita (Indonesia) menuju UE,"
kata Presiden kepada wartawan setelah menerima kunjungan Herman von
Rompuy di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
Presiden Jokowi mengemukakan, salah satu komoditas yang terhambat
untuk masuk ke pasar UE adalah kelapa sawit. RI merupakan produsen
kelapa sawit terbesar secara global.
Padahal, menurut Presiden, sawit dari Indonesia bukanlah hanya milik
perusahaan besar tetapi sekitar 45 persen adalah hasil jerih payah
petani kecil.
"Hal-hal seperti ini yang mesti dibicarakan," kata Jokowi yang
didampingi antara lain oleh Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi
dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
Presiden juga mengemukakan, hal lainnya yang dibicarakan adalah
mengenai investasi terutama mengingat investasi UE di Indonesia adalah
investasi terbesar kedua setelah Jepang.
Untuk itu, lanjut Jokowi, memelihara hubungan baik dengan Uni Eropa juga merupakan hal yang penting bagi perekonomian.
Selain dengan Menlu dan Mendag, Presiden juga ditemani sejumlah
pejabat lainnya seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. (WDY)
Presiden Persoalkan Hambatan Perdagangan dengan Dewan UE
Rabu, 19 November 2014 12:45 WIB