Tampak Siring (Antara Bali) - Juru Bicara Presiden Julian A Pasha
menyayangkan sikap sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang
menolak menghadiri Forum Demokrasi Bali (BDF) VII, 10--11 Oktober, di
Nusa Dua, Bali.
"Ya, kami tahu maksudnya beberapa yang diundang dan tidak ikut.
Disayangkan sikap mereka yang menolak," kata Julian di Bali, Rabu, saat
mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja
di Pulau Dewata itu.
Pemerintah, kata Julian, justru ingin bertanya kepada mereka yang
memboikot atau menolak penyelenggaraan BDF tahun ini mengingat BDF
adalah wadah masing-masing entitas termasuk LSM untuk berbagi pandangan.
"BDF ini wadah di mana masing-masing entitas, komunitas, termasuk di
dalamnya LSM, untuk bisa men-share their own opinion (membagi pandangan
mereka, Red) terhadap apa yang mereka lihat dalam proses dinamika yang
berjalan di demokrasi di negara kita," katanya.
Lebih lanjut Julian membantah adanya kemunduran demokrasi di
Indonesia. "Ini karena persepsi atau penafsiran mereka sendiri, karena
pada kenyatannya posisi pemerintah kan mendukung sepenuhnya untuk
pilkada langsung dengan penerbitan Perppu. Itu sikap resmi dari
pemerintah, dari Presiden Yudhoyono bahwa beliau concern terhadap
pemilihan secara langsung," katanya.
Sebelumnya sembilan aktivis dari 11 LSM menggelar jumpa pers di
kantor LBH, Jakarta, Selasa (7/10), untuk menyampaikan penolakan mereka
hadir pada forum internasional tersebut karena dianggap hanya bentuk
praktik pencitraan.
BDF VII yang tahun ini mengusung tema Evolving Regional
Democratic Architecture: the Challenge of Political Development, Public
Participation and Socio-Economic Progress Progress in the 21st Century
itu akan dibuka oleh Presiden Yudhoyono.
Tiga kepala pemerintahan negara sahabat yaitu Presiden Filipina
Benigno Aquino III, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, dan
Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah dijadwalkan menghadiri
pertemuan BDF kali ini.
BDF adalah forum yang diinisiasi oleh Indonesia pada tahun 2008
untuk mempromosikan serta mendorong kerja sama kawasan dan internasional
di bidang perdamaian dan demokrasi.
BDF VII akan menjadi BDF terakhir yang dibuka oleh Presiden
Yudhoyono mengingat pada 20 Oktober nanti ia akan menyelesaikan periode
kedua jabatannya sebagai kepala negara.(WDY)
Istana Sayangkan Adanya Penolakan pada BDF
Rabu, 8 Oktober 2014 22:35 WIB