Jakarta (Antara Bali) - Ketua Koalisi Anti Hutang, Dani Setiawan
menyatakan, petani Indonesia belum siap menhadapi industrilisasi sektor
pertanian, karena mereka masih dihadapkan masalah pengolahan dan
peningkatkan produksi.
"Saat ini, petani masih dihadapkan
permasalahan lahan baru yang semakin berkurang, masalah pupuk, racun
hama, bibit dan lainnya," katanya di Jakarta, Selasa.
Ia
menjelaskan, saat ini, negara-negara ASEAN telah memberlakukan
industrilisasi sektor pertanian dalam meningkatkan produktivitas dan
kesejahteraan petaninya.
"Tahun depan, isu sektor pertanian
tidak lagi bagaimana meningkatkan produksi, tetapi bagaimana menggolah
hasil pertanian tersebut. Persaingan sektor pertanian ini akan semakin
ketat seiring diberlakukan Ekonomi Masyarakat ASEAN (MEA) 2015,"
ujarnya.
Untuk mewujudkan industrilisasi pertanian ini, kata
dia, pemerintah harus membenahi permasalahan-masalahan yang struktural
yang dihadapi petani, misalnya, ketersediaan lahan pertanian baru,
pupuk, sarana dan prasana produksi pertanian dan pemasaran hasil
pertanian tersebut.
"Saat ini, investasi sektor perkebunan
khususnya sawit dan perumahan, telah menimbulkan dampak yang negatif
terhadap sektor pertanian lokal, karena lahan-lahan untuk pengembangan
pertanian telah dikuasai perusahaan perkebunan sawit tersebut, sehingga
petani sulit mencari lahan baru untuk memperluas lahan pertaniannya,"
ujarnya.
Selain itu, kata dia, biaya produksi pertanian yang
semakin tinggi, seiring dibatasinya penyaluran pupuk, racun tanaman
bersubsidi dengan harga yang cukup tinggi, sementara pada saat panen
raya harga hasil pertanian petani lokal anjlok.
"Saat ini,
banyak petani yang beralih profesi karena mereka menilai pertanian tidak
lagi menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka,"
ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pemerintah baru Presiden Terpilih
Joko Widodo (Jokowi) untuk membenahi dan merevisi kebijakan-kebijakan
untuk meningkatkan akses ketersediaan lahan pertanian ini, kebijakan
pupuk bersubsidi dan menyediakan lembaga untuk memasarkan produk
pertanian petani lokal ini.
"Selama ini, peran koperasi sektor
pertanian untuk menampung dan memasarkan hasil pertanian belum optimal,
bahkan sebagian koperasi ini belum mampu menampung dan memasarkan hasil
pertanian sehingga pasar pertanian ini dikuasai tangkulak yang merugikan
petani tersebut," ujarnya. (WDY)
Petani Indonesia Belum Siap Hadapi Industrilisasi Pertanian
Selasa, 7 Oktober 2014 10:04 WIB