Denpasar (Antara Bali) - Perupa I Ketut Budiana asal perkampungan seniman Ubud menggelar pameran di tiga kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Yogyakarta dan Gianyar, mulai 6 hingga 16 Oktober 2014.
"Pameran di tiga lokasi kota besar itu menyuguhkan puluhan karya kanvas di Bentara Budaya Jakarta, Yogyakarta dan Bali, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia," kata kurator pameran tersebut Wayan Seriyoga Parta di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, pameran tunggal di Bentara Budaya Jakarta menampilkan 15 karya kanvas berukuran besar, Bentara Yogyakarta menyuguhkan 20 karya besar dan di Bentara Budaya Bali (BBB) di Ketwel, Gianyar, Bali, dua karya instalasi dan puluhan karya kanvas.
Budiana, pensiunan guru sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri Sukawati, Gianyar, yang lahir di Ubud itu menyuguhkan karya kanvas terkait dengan wilayah religiusitas dan kosmologi, dalam hal ini Bali, dan Hindu Bali sebagai mandalanya.
Menuru Wayan, publik di Jakarta, Yogyakarta dan Bali tempat pameran dan perayaan pergulatan diselenggarakan, selama 10 hari, akan menyaksikan sebuah "retrospeksi" dari individu peniti lorong waktu yang sabar namun awas akan "ideolog".
Dia mengatakan bahwa lewat karyanya ini pemahaman di seberang "sungai pergolakan" definisi dan kultur sanggup melanjutkan perjalanan, bahkan dengan membuat "jalan lain".
"Budiana dalam karya kanvasnya itu menyuguhkan ideolog, karena menafsir dan mereproduksi tafsirannya," ujar Wayan Seriyoga Parta menjelaskan. (WDY)