Kuala Lumpur (Antara Bali) - Sekelompok warga Amerika Latin diduga meretas sistem komputer anjungan tunai mandiri (ATM) sebuah bank di lima kantor cabang di Malaysia dan berhasil mencuri uang tunai lebih dari 1 juta ringgit atau setara Rp3,7 miliar.
Kelompok peretas diduga terdiri atas tiga hingga empat orang berusia 20 sampai 35 tahun itu melakukan aksinya di kantor cabang bank di Johor dan Selangor, Malaysia dalam tempo 24 jam, kata media lokal di Kuala Lumpur dalam laporannya, Senin.
Modus operandi kelompok tersebut adalah memasukkan cakra optik dan sim card telepon pintar ke dalam mesin ATM melalui slot tempat memasukkan kartu anjungan tunai mandiri itu.
Kepala Unit Kriminal Kepolisian Bukit Aman, Datuk Seri Mohmad Salleh mengatakan penyelidikan awal berdasarkan rekaman CCTV menunjukkan cakra optik dan kartu sim itu dimasukkan untuk mengumpulkan data dan kata kunci ATM untuk suatu masa.
Kelompok tersebut kemudian kembali ke ATM tersebut untuk mengeluarkan cakra optik dan kartu tim menggunakan alat khusus, katanya.
"Mereka kemudian membuat penarikan uang tunai dari ATM yang disasar dengan menggunakan alat kawalan jauh (pengendali jarak jauh/remote control, red) untuk menghantarkan kode arahan tertentu tanpa menggunakan kartu ATM," katanya.
"Kami menduga ini adalah modus operandi baru yang terjadi di sini dan didalangi mereka yang mahir dalam kejahatan siber (internet, red) serta komputer untuk mencuri uang dari ATM," katanya.
Sementara itu Kepala Kepolisian Daerah Subang Jaya, Asisten Komisioner Yahaya Ramli mengatakan, sekelompok tersangka mengeluarkan uang tunai 265 ribu ringgit (Rp981 juta) dari cabang bank tersebut pada Minggu (28/9).
"Pemeriksaan oleh penyelenggara ATM menunjukkan seorang tersangka memasukkan satu keping kartu sim telepon ke dalam tempat memasukkan kartu ATM, sebelum dua tersangka lain secara bergiliran melakukan transaksi penarikan uang menggunakan alat berkomputer teknologi tinggi, kata Yahaya. (WDY)