Gianyar (Antara Bali) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu serangkaian kunjungannya di Bali sempat meresmikan Kampung Wisata Banjar Tarukan, Desa Mas, Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu malam.
Banjar Tarukan di perkampungan seniman Ubud itu memiliki potensi besar dalam bidang seni dan budaya yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri.
Banjar dengan sebutan "Tarukan Tourism Village" itu dipersiapkan sebagai objek wisata dengan penataan lingkungan yang sedemikian rupa berkat dukungan Bupati Gianyar Anak Agung Gede Bharata.
Bangunan balai banjar dihiasi dengan ukuran relief yang sangat indah model satu-satunya di Bali.
Masyarakat setempat sejak tahun 1970 mampu menampilkan seni drama yang pentas hingga ke Jakarta sebagai duta Bali.
Selain itu juga memiliki sejumlah sanggar tabuh dan tari Bali serta berbagai kegiatan ritual yang digelar masyarakat setempat.
Kesenian wayang wong tetap lestari untuk mengiringi kegiatan ritual yang digelar masyarakat setempat, di samping pentas komersil berupa Drama Tari Kupu-kupu Tarum.
Demikian pula pemandangan persawahan dan kegiatan wisata alam di Kawasan Rapuan di dukung dengan keberadaan akomodasi rumah penginapan.
Yang menjadi permasalahan potensi dan keunggulan yang dimiliki tersebut belum dikenal secara meluas oleh wisatawan mancanegara.
Menteri Pariwisata Marie Pangestu menjanjikan akan segera mmebasan hal itu dengan jajarannya untuk membangun, menata dan pengelolaan pariwisata yang terintegrasi. Seperti di enam daerah lainnya di Indonesia yang sudah dikembangkan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Demikian pula untuk membangkitkan kembali kejayaan seni patung di Mas, Ubud diperlukan adanya semacam pendidikan non-formal dan tidak perlu hingga membangun wadah, dimana maestro-maestro yang ada dapat mengajarkan kepada generasi muda tentang seni patung sebagai seni yang menjajnjikan.
Oleh sebab itu perlu dikembangkan semacam fokus melibatkan maestro-maestro patung dunia diadakan di Mas. Hal itu nantinya akan memeprcepat promosi patung di Desa Mas, Ubud, ujar Menteri Marie Pangestu. (WDY)