Denpasar (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Mitra Pembangunan Pengembangan Desa Serangan terkait pengembangan salah satu desa wisata di Kota Denpasar, Bali, agar dapat menawarkan konsep pariwisata berkelanjutan dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.
Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana membacakan sambutan Wali Kota Denpasar di Denpasar, Sabtu, mengatakan daya tarik Desa Serangan tak hanya soal kuliner, juga dalam hal kekayaan alam, daya tarik wisata heritage, dan kehidupan masyarakatnya yang multikultur.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah pusat menargetkan Serangan menjadi desa wisata yang menawarkan konsep BGC, yakni Blue (bagus secara lingkungan), Green (berkelanjutan), dan Circulated Economy (perekonomian masyarakatnya bergerak).
"Pengembangan Desa Wisata Serangan dengan konsep BGC tersebut sudah diinisiasi pemerintah pusat ketika pelaksanaan KTT G20, sehingga sampai dibuatkan masterplan untuk seluruh kawasan," ujar Wiradana.
Pengembangan Desa Serangan yang meraih peringkat III nasional dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 itu dengan konsep pariwisata berkelanjutan, tentunya harus ada partisipasi masyarakat agar tidak tertinggal, dan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
"Kami harapkan generasi mudanya bisa aktif mengembangkan pariwisata di sana, sehingga bisa lebih layak secara ekonomi, budaya, dan lingkungan," ujarnya.
Masyarakat Desa Serangan sangat memiliki peluang untuk meningkatkan taraf hidupnya, apalagi berdampingan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura Bali.
"Jangan sampai masyarakat Serangan menjadi penonton di wilayah sendiri. Kami harapkan dapat bersama-sama berubah ke arah yang lebih baik," kata Alit Wiradana.
Sementara Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bappenas Wahyu Wijayanto dalam laporannya mengatakan langkah ini merupakan wujud kerja sama dalam mewujudkan Desa Wisata Serangan sebagai destinasi wisata berkelanjutan.
Selain itu Desa Serangan agar berdaya saing berbasis wisata bahari, ekowisata, dan wisata religi yang mensejahterakan, harmonis, dan memajukan budaya luhur desa.
"Adapun beberapa program prioritas yakni pengembangan SDM dan kelembagaan desa wisata, pengembangan infrastruktur kampung berkelanjutan dan hijau, pengembangan branding, produk dan promosi desa wisata," ucapnya.
Sekda Denpasar dalam kesempatan itu menyaksikan penandatanganan MoU antara Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti serta seluruh pimpinan berbagai unsur Mitra Pembangunan Pengembangan Desa Serangan.
Selain itu dilaksanakan penyerahan buku "masterplan" pembangunan oleh Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana serta pencanangan pembangunan dan pengembangan Kampung Kuliner Desa Wisata Serangan ditandai dengan pemukulan kulkul.