Nusa Dua (Antara Bali) - Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah membekali lulusan pariwisata melalui sertifikasi kompetensi untuk menghadapi pasar bebas dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA pada 2015.
"Lulusan pariwisata telah memiliki sertifikat kompetensi. Mereka tamat memiliki dua ijazah sekaligus yakni ijazah pendidikan dan sertifikat kompetensi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, I Gede Pitana di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu.
Menurut dia, lulusan pariwisata terutama sekolah di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menjalani sertifikasi kompetensi sejak tahun 2008.
Hal tersebut juga telah berlaku salah satunya di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua, Bali, yang sejak wisuda tahun 2012, para lulusan telah mengantongi sertifikat kompetensi.
Selain itu, pihaknya telah melakukan penguatan kurikulum yang berbasis internasional yakni "ASEAN Common Competencies Standard for Tourism Professional" (ACCSTP) dan "Common ASEAN Tourism Curriculum" (CATC) disamping menggunakan kurikulum nasional yakni SKKNI.
"Kami jamin tamatan pariwisata bisa bersaing dengan kurikulum yang telah mengarah untuk pasar bebas MEA 2015," ucapnya.
Pemerintah, lanjut dia, juga telah memfasilitasi sedikitnya 58.600 pekerja untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi.
Pada tataran ASEAN, Pitana menjelaskan bahwa negara anggota telah menyepakati adanya 32 bidang pendidikan di sektor pariwisata yang bisa menjalani pertukaran.
Bidang tersebut di antaranya "front office", "travel agent", "housekeeping", hingga "Food and Beverange".
Pitana lebih lanjut menjelaskan bahwa penyiapaan SDM pariwisata menghadapi MEA telah dioptimalkan melalui jenjang pendidikan di 197 lembaga pendidikan tinggi pariwisata yang ada di Tanah Air, baik tingkat sarjana dan magister atau akademi dan politeknik. (WRA)
Kemenparekraf Bekali Kompetensi Lulusan Pariwisata Hadapi MEA
Sabtu, 27 September 2014 18:09 WIB