Jakarta (Antara Bali) - Pakar pendidikan Prof Dr Arief Rachman mengatakan
bahwa pemerintah harus kreatif dalam penyaluran buku untuk mendukung
suksesnya penerapan Kurikulum 2013.
"Soal penyaluran buku harus
kreatif. Sekolah yang susah mendapatkan buku jangan terhenti proses
belajar-mengajarnya," ujar Arif di Jakarta, Kamis.
Menurut dia,
berbagai cara bisa dilakukan agar proses belajar-mengajar terus
berlanjut, contohnya dengan fotokopi buku pegangan guru.
"Ke
depan, penyaluran buku jangan hanya melibatkan orang pendidikan saja.
Saya tidak yakin sukses. Lebih baik menggandeng instansi lain," guru
besar di Universitas Negeri Jakarta itu.
Arief menambahkan bahwa
Kurikulum 2013 harus dilanjutkan karena memiliki berbagai keunggulan,
seperti kompetensi inti, kompetensi sesama manusia, dan kompetensi alam.
"Saya berharap pemerintah selanjutnya mau melanjutkannya," kata dia berharap.
Sementara
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan Prof Musliar
Kasim mengatakan bahwa pihaknya menggandeng berbagai instansi dalam
penyaluran buku pendukung Kurikulum 2013 untuk semester depan.
Instansi
lain yang dilibatkan adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), dan Kementerian Keuangan
(Kemenkeu).
Musliar menambahkan bahwa Kemdikbud bersama BPKP
terjun ke lapangan untuk mendorong pihak penyedia buku segera
mendistribusikan buku tersebut ke sekolah.
Selain itu, Kemdibud
juga meminta Kementerian Dalam Negeri untuk mengirimkan surat kawat
kepada pemerintah daerah agar mempercepat distribusi buku tersebut. (WDY)
Pakar: Pemerintah Harus Kreatif Salurkan Buku
Jumat, 19 September 2014 6:20 WIB