Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 500 karateka dari Bali dan negara tetangga dipastikan ambil bagian pada ajang Lemkari Ngurah Rai Cup Lemkari Open Tournament di Gedung Olahraga Lila Bhuana, Denpasar, pada 5-7 September 2014.
"Hari ini sudah ada 500 karateka yang mendaftarkan diri dalam ajang tersebut dimana empat karateka di antaranya berasal dari negara Timor Leste," kata Ketua Panita Pelaksana Ngurah Rai Cup Lemkari Open Tournament Aryana di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan ajang tersebut merupakan agenda tahunan yang sudah digelar sebanyak empat kali dan diikuti karateka Lemkari dari seluruh Indonesia.
Aryana menuturkan bahwa kejuaraan tersebut akan memperebutkan piala bergilir Ngurah Rai Cup dan piala tetap Pangdam IX/Udayana.
Dalam ajang tersebut, pihaknya menargetkan pada Jumat (5/9) peserta yang akan mengikuti ajang tersebut akan bertambah sebanyak 600 orang.
"Target kami turnamen tersebut diikuti sebanyak 600 karateka dan mudah-mudahan ada lagi karateka yang mendaftar dari Bali," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa ajang Ngurah Rai Cup Lemkari Open 2014 tersebut akan mempertandingkan 72 kelas diantaranya usia dini, pra-pemula, pemula, kadet, junior dan senior.
Sebelum turnamen digelar, lanjut dia, pihaknya akan terlebih dahulu melaksanakan "gashuku" nasional atau ujian kenaikan tingkat selama dua hari yang akan diikuti sebanyak 37 karateka dari perguruan Lemkari seluruh Indonesia.
"Mereka diuji oleh penguji Sihan Gustaf VII dari Dewan Guru PP Lemkari.," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dalam ajang tersebut akan ada dua karateka dari perguruan lemkari Dojo Batur Bangli, Bali, Risma dan Hans Saputra memastikan ikut dalam ajang tersebut.
"Kedua karateka tersebut merupakan peraih medali emas di kejuaraan internasional bertajuk Swiss Open Tournamen 2013, di Swiss," ujarnya.
Risma meraih medali emas di nomor kata perorangan putri kategori kadet 14-16 tahun di Swiss dan juga mempersembahkan perak bagi Indonesia di nomor kumite.
"Sedangkan Hans Saputra juga meraih medali emas di kadet putra kejuaraan dunia Swiss tahun lalu," ujar Aryana. (WDY)