Negara (Antara Bali) - Pasar oleh-oleh di Kelurahan Tegalcangkring, Kabupaten Jembrana yang dibangun tahun 2008 di masa pemerintahan Bupati I Gede Winasa, kini mangkrak.
Pantauan di lokasi pasar yang terletak di pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk, Rabu, selain tidak ada pedagang yang berjualan, beberapa bagian bangunan mulai keropos karena tidak dirawat.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat awal dibuka sekitar tahun 2009, 12 bangunan di pasar ini sempat diisi pedagang, namun karena sepi pembeli dalam hitungan beberapa bulan, satu persatu pedagang meninggalkannya.
Setelah ditinggalkan pedagang oleh-oleh, beberapa bangunan sempat disewa untuk praktek dokter, kantor pemasaran prosesing daging dan penjual kerajinan.
"Tapi mereka juga pindah, dan sejak tahun 2010 bangunan pasar tersebut tidak ada yang menempati," kata Lurah Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Ida Bagus Eka Ariana, saat dikonfirmasi.
Ia mengaku, dirinya tidak tahu pertimbangan Pemkab membangun pasar oleh-oleh, di lahan seluas 10 are bekas lokasi SD Negeri 5 Tegalcangkring tersebut.
Agar ada pedagang yang mau menempatinya, ia sudah menawarkan kepada warga sekitar untuk berjualan disitu tanpa dipungut sewa, cukup hanya membayar tagihan listrik dan air saja.
"Namun sampai sekarang belum ada yang mau, mungkin karena memang sepi dari pembeli. Kami masih carikan jalan keluar lain," ujarnya.
Ia mengungkapkan, ada permohonan pinjam pakai dari Banjar atau Dusun Baler Bale Agung, tempat pasar tersebut berdiri, untuk lahan seluas 2 are yang akan digunakan untuk kantor dusun, namun permohonan tersebut perlu kajian lebih lanjut.
Kepala Bagian Perlengkapan Setda Jembrana, Made Ariana membenarkan, ada usulan dari kelurahan terkait pengelolaan aset pasar tersebut yang akan dilakukan oleh banjar setempat.
Menurutnya, Sekkab Jembrana, I Gede Gunadnya sudah memberikan persetujuan, tinggal membuat surat saja, untuk memperkuat status pengelola.
Pada masa pemerintahan Winasa, ia meluncurkan program sekolah satu atap, sehingga lokasi SD Negeri 5 Tegalcangkring dipindahkan ke areal SMK Negeri 3 Negara, sementara bekas lahan SD tersebut dibangun pasar oleh-oleh.(GBI)