Amlapura (Antara Bali) - Anggota DPRD Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali I Gede Agung Puspada menyayangkan belum berfungsi atau mangkraknya mega proyek pasar seni di depan kuburan di Desa/Kecamatan Manggis.
"Keinginan masyarakat membebaskan lahan produktif untuk diratakan menjadi pasar, kini malah buntung," kata I Gede Agung Puspada seorang anggota DPRD Karangasem saat rapat gabungan di DPRD Karangasem, Rabu.
Ia menyayangkan pasar seni yang menelan lahan produktif sebelumnya berupa kebun kelapa dan pisang itu belum juga berfungsi.
Dikatakan, pasar seni yang berada di atas lahan kebun kelapa sekitar dua hektare itu, jika lahan kebun kelapa itu tidak dialih fungsikan, maka per bulan bisa menghasilkan 2.500 butir kelapa.
"Kalau dihitung per butir Rp2.000, maka pengelola perbulan bisa mendapatkan penghasilan Rp5 juta," ujarnya.
Kini kalau dihitung sejak pembebasan lahan sampai seluruh pohon kelapa ditebang dan beberapa tahun ini mangkrak, maka warga sudah terhitung rugi miliran rupiah.
"Masyarakat pengelola lahan di Manggis resah, karena menderita kerugian besar akibat tak jelas kapan pasar seni itu berfungsi. Mereka semula bermimpip untung, malah kini bunting," ucapnya.(*)