Negara (Antara Bali) - Pedagang pasar senggol, yang berjualan saat malam di areal parkir Peken Ijogading, mengeluh sepi pembeli sejak mereka dipindah dari jalan raya depan pasar tersebut.
"Kami juga sudah mendengar keluhan tersebut, dan sudah turun ke lapangan. Hasilnya, tidak semua pedagang sepi pembeli. Pedagang yang sudah punya langganan, merasa sama saja," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi I Made Sudantra, di Negara, Minggu.
Ia mengatakan, pedagang yang mengeluh sepi, saat berjualan di pinggir jalan raya mengandalkan orang yang lewat untuk mampir berbelanja, sehingga saat dipindah ke dalam areal parkir, omzet jualannya menurun.
Pihaknya minta para pedagang ini menyadari, relokasi mereka merupakan bagian dari upaya Pemkab Jembrana untuk menata Kota Negara agar lebih asri.
"Kalau dilihat dari lokasi dan fasilitasnya, berjualan di dalam areal parkir Peken Ijogading lebih nyaman. Seiring waktu, jumlah pelanggan pasti meningkat," ujarnya.
Pedagang pasar senggol rata-rata berjualan makanan, dan buka menjelang senja hingga malam bahkan dinihari.
Salah seorang pedagang mengatakan, sejak dipindah dari tepi jalan raya ke parkir Peken Ijogading, penghasilannya menurun karena sepinya pembeli.
"Disini jam sepuluh malam sudah sepi pembeli. Beda dengan dulu saat di pinggir jalan raya, sampai tengah malam masih ada pembeli," kata salah seorang pedagang, yang minta namanya tidak disebutkan.
Di Kota Negara ada dua pasar senggol, selain di Peken Ijogading, juga ada di Terminal Negara dengan jam buka yang sama.(GBI)