Denpasar (Antara Bali) - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi memenuhi janjinya untuk menemui para relawan dan warga di Bali jika ia dan pasangannya Jusuf Kalla menang dalam pilpres di wilayah Pulau Dewata tersebut.
"Kemenangan di Bali adalah kemenangan yang sangat besar. Pada saat kampanye saya telah berjanji kalau suara Jokowi-JK di Bali memenuhi target 70 persen, maka saya akan kembali secepatnya ke Bali," kata Jokowi pada pidato politik dalam acara "Syukuran Kemenangan Capres-Cawapres Jokowi-JK" di Sanur, Bali, Sabtu.
Jokowi mengaku sudah berkali-kali dingatkan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terkait janjinya pada saat deklarasi dan kampanye di hadapan ribuan warga Bali. Dan Jokowi mengakui jika kemenangannya ini adalah perjuangan keras dan kerja keras masyarakat Pulau Dewata.
"Saya sudah diingatkan tiga kali oleh Ibu Mega. Saya harus memenuhi janji pada saat kampanye itu. Dingatkan pertama oleh Ibu Mega tapi masih proses di Makamah Kostitusi (MK). Diingatkan kedua, saya masih ada kesibukan dan barulah setelah diingatkan ketiga saya langsung ke Bali hari ini memenuhi janji kepada warga Bali dan para relawan," katanya disambut tepuk tangan.
Jokowi menuturkan jika dulunya ia pesimis suara Jokowi-JK di Bali akan tinggi. Namun keraguannya sirna setelah Megawati mengingatkan bahwa suara Jokowi-JK tidak mungkin kalah.
"Awalnya saya tidak bisa membayangkan kalau saya kalah di Bali dan suara sedikit di Bali, tapi ibu Mega mengingkatkan saya bahwa suara saya tidak mungkin kalah. Sekarang terbukti keyakinan Ibu Mega bahwa warga Bali masih memberi kepercayaan kepada Jokowi-JK," ucapnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang telah memberikan kepercayaan menjadi Presiden ke-7 RI.
"Kami ingin agar tetap ditemani, dikawal dan didukung agar program-program pembangunan ke depan dapat kita realisasikan," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Bali yang telah memberi dukungan kepada Capres-Cawapres Jokowi-JK.
"Mari dukung Pak Jokowi-JK menjadi presiden. Mari kawal program-program pembangunan agar berjalan lancar Presiden Jokowi-JK adalah presiden kita," katanya.
Koordinator Koalisi Bhinneka Tunggal Ika (KBTI) Wayan Sudirta mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Terima kasih Pak Jokowi dan Ibu Mega telah hadir di Bali. KBTI sepakat tidak bubar setelah Pilpres, dan semampu kami terus mengerjakan apa yang bisa untuk membantu Jokowi-JK. Ketika kemenangan Jokowi-JK dimohon ke Mahkamah Konstitusi, pembukaan kotak suara oleh KPU dipersoalkan, KBTI dibantu narasumber yang ahli hukum, membantu memberi kajian bahwa tindakan KPU itu benar dan sah. Syukur, putusan MK soal pembukaan kotak suara, sejalan masukan kami," katanya.
Di akhir dialog tersebut, Sudirta menyerahkan satu map berisi legal opini dan konsep program legislasi, serta konsep pembaharuan Kejaksaan, guna membantu percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Sudirta lebih lanjut mengatakan kemenangan pilpres bukanlah akhir. Dan konstelasi politik dalam bentuk apapun tetap harus diwaspadai. Termasuk kemungkinan diganjalnya pengunduran diri Jokowi di DPRD DKI Jakarta serta dihadangnya proses pelantikan Jokowi-JK di MPR.
"Realitas politik memang seperti itu. Namun, dibantu sejumlah narasumber yang ahli, kami bersama relawan KBTI telah memiliki konsep dan kajian hukum bagaimana mengantisipasi berbagai kemungkinan tersebut," kata Sudirta.
Menyangkut aspirasi kuat di masyarakat agar mafia dan korupsi diberantas dan KPK sangat terbatas kemampuannya menangani kasus korupsi, KBTI menyodorkan konsep bagaimana melakukan pembaharuan institusional di Kejaksaan, guna mendukung KPK untuk percepatan pemberantasan korupsi.
"Kejaksaan perlu diperkuat agar sesuai program Revolusi Mental melalui revitalisasi dengan memfungsikan Kejaksaan Negeri sebagai ujung tombak penanganan kasus, Kejaksaan Agung fokus melakukan pembinaan, Kejaksaan Tinggi melakukan supervisi. Tentunya dengan anggaran yang dicukupi," ucapnya.
Dari KBTI hadir antara lain Ida Pedanda Sebali (Dharma Adyaksa PHDI yang juga penasihat KBTI) dan 10 Pendeta lain, Ketua PHDI Bali Dr IGN Sudiana, dan dari total 20 eksponen yang bergabung di KBTI hadir beberapa ketua eksponennya serta dihadiri ketua-ketua partai politik pengusung, jajaran PDIP di antaranya Anak Agung Oka Ratmadi, Nyoman Adi Wiryatama, Agus Suradnyana dan tokoh masyarakat. (WDY)
Jokowi Penuhi Janjinya Untuk Masyarakat Bali
Sabtu, 30 Agustus 2014 21:59 WIB
Kejaksaan perlu diperkuat agar sesuai program Revolusi Mental melalui revitalisasi dengan memfungsikan Kejaksaan Negeri sebagai ujung tombak penanganan kasus.