Denpasar (Antara Bali) - Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali pada triwulan II-2014 sebesar Rp25,96 triliun tumbuh sebesar 6,06 persen dibanding triwulan sebelumnya (Y-on-Y).
"Pertumbuhan yang cukup signifikan itu ditopang oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba (LNPRT) dengan pertumbuhan mencapai 17,22 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, komponen ekspor meskipun tumbuh cukup tinggi yakni sebesar 15,33 persen, namun komponen impor juga meningkat sebesar 12,98 persen. Pada sisi lain pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 6,28 persen.
Pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 3,43 persen dan perubahan inventori tumbuh sebesar 4,65 persen. Sementara pembentukan modal tetap domestik bruto mengalami penurunan sebesar 3,41 persen.
Panasunan Siregar menambahkan, tumbuhnya perekonomian Bali sebesar 5,75 persen selama semester I-2014, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional dalam semester yang sama tercatat 5,17 persen didukung oleh pertumbuhan komponen pengeluaran rumah tangga sebesar 3,76 persen dan ekspor 11,73 persen.
Komponen penggunaan dalam pembentukan PDRB, struktur ekonomi Bali tidak banyak mengalami perubahan, karena PDRB Bali masih didominasi oleh pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, walaupun andilnya menurun dibanding triwulan sebelumnya.
Pada triwulan II-2014 konsumsi rumah tangga memberikan andil sebesar 57,76 persen terhadap total PDRB Bali, konsumsi lembaga swasta nirlaba 1,10 persen, konsumsi pemerintah 16,29 persen dan investasi fisik 34,65 persen.
Sementara ekspor barang dan jasa ke luar negeri memberikan kontribusi cukup besar yakni 127,50 persen, peranan komponen impor juga tinggi mencapai 138,21 persen, sehingga net ekspor Bali hanya memberikan kontribusi kecil bagi perekonomian Bali.
Panasunan Siregar menjelaskan, meskipun ekonomi Bali dalam semester I-2014 ini tumbuh signifikan, namun bisa dikatakan mengalami perlambatan dibandingkan semester yang sama tahun sebelumhnya.
Hal itu terlihat dari pertumbuhan PDRB Bali hingga triwulan II atau semester I-2014 yang hanya tumbuh sebesar 5,75 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 6,38 persen.
Perlambatan laju perekonomian tahun ini tidak terlepas dari menurunnya pembentukan modal tetap bruto (investasi fisik) hingga 4,76 persen. Sementara itu komponen lainnya tercatat tumbuh positif, ujar Panasunan Siregar. (WDY)