Badung (Antara Bali) - Ketua Umum PS Badung, Dewa Manik, mendesak Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali mematuhi aturan terkait undangan resmi rapat koordinasi dengan pihak klub yang mengikuti kompetisi lokal maupun nasional.
"Kami mengharapkan Asprov PSSI Bali mengundang rapat secara resmi dan bukan hanya melalui pesan singkat lewat ponsel," kata Dewa Manik, di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, undangan rapat melalui pesan singkat tersebut memang tidak langsung ditujukan kepada dirinya, namun disampaikan melalui pengurus PS Badung.
"Harusnya pihak Asprov PSSI Bali mengundang secara resmi sehingga tidak meyalahi aturan," ujarnya.
Dewa Manik menuturkan PSSI Bali tersebut merupakan organisasi besar dan dalam waktu dekat akan menggelar Piala Soeratin yang merupakan program dari Asosiasi PSSI Pusat.
"Harusnya pemberitahuan apapun itu juga harus resmi sesuai aturan organisasi," ujar Dewa Manik yang juga merangkap sebagai Plt Ketua Umum Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Badung itu.
Surat undangan rapat resmi tersebut sangat penting karena akan menjadi bukti kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kabupaten/kota masing-masing apabila membutuhkan anggaran bantuan.
"Jika surat resmi tidak ada, bagaimana klub dibawah PSSI kabupaten dan kota, memberikan bukti keikut sertaannya?," ujarnya.
Selain itu, bukti dari PSSI kabupaten/kota yang bertanggung jawab ke KONI Bali apabila mendapatkan bantuan dana apabila tidak ada surat resmi akan mempersulit pengurus.
Ia mencontohkan apabila undangan rapat resmi unuk persiapan Piala Soeratin rayon Bali tidak ada maka pengurus klub di kabupaten/kota sedikit yang datang.
"Kalau ada surat resmi saya rasa klub peserta even itu pasti datang atau mengirimkan wakil pengurusnya," ujar Dewa Manik. (WDY)