Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor ikan hias hidup koleksi piaraan akuarium pencinta aneka jenis ikan hias ke mancanegara yang menghasilkan devisa 1,16 juta dolar AS selama lima bulan pertama 2014.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Minggu mencatat perolehan devisa tersebut merosot 14,61 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1,36 juta dolar AS.
Namun dari volume pengapalan ikan hias hidup itu meningkat 692,30 persen dari 635.473 ekor selama lima bulan pertama 2013 menjadi 5,03 juta ekor pada lima bulan pertama 2014.
Ekspor ikan hias itu mampu memberikan kontribusi sebesar 0,54 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 215,04 juta dolar AS.
Seorang pedagang merangkap eksportir ikan hias hidup di Kota Denpasar Made Sukerena menjelaskan, negara di kawasan Eropa merupakan pangsa pasar terbesar dari ikan hias hidup produksi Bali selama ini seperti misalnya konsumen asal Jerman, Inggris, Perancis dan hanya sedikit ke Amerika Serikat.
Pihaknya memang paling banyak mengekspor ikan hias hidup ke negara kawasan Eropa, di samping negara lainnya termasuk Afrika Selatan.
Perdagangan ikan hias hidup dari Bali, tampaknya masih ketergantungan dari kondisi laut, sebab pengusaha belum ada berminat untuk membudidayakan ikan hias air laut untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Permintaan pasar cukup bagus akan ikan hias hidup terutama dari para penghobi di Eropa dan sejumlah negara lainnya seperti asal Asia, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, Korea Selatan termasuk Rusia.
Sukerena mengatakan, belum ada usaha budidaya ikan hias air laut merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam perdagangan ekspor ikan hias hidup, karena masih ketergantungan dari hasil tangkapan nelayan.
Cuaca yang kurang menentu secara berkelanjutan di perairan laut pantai, juga merupakan penyebab ekspor ikan hias hidup dari Bali belum mampu memenuhi permintaan pasar terutama dari konsumen negara kawasan Eropa, kata dia. (WDY)