Mangupura (Antara Bali) - Sebanyak 178 personel aparat Kepolisian Resor Badung, Bali, diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan rapat pleno Komisi Pemilihan Umum di daerah itu.
"Semua personel itu melakukan pengamanan di sejumlah kantor pemerintah dan sekitar kawasan rapat pleno tingkat kabupaten untuk mengantisipasi adanya gejolak massa yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan tahapan pilpres," kata Kepala Sub-Bagian Humas Polres Badung Ajun Komisaris Polisi I Made Dina di Mangupura, Rabu.
Menurut dia, lokasi rapat pleno yang berdampingan dengan Puspem Badung harus mendapat pengawasan ketat untuk mengantisipasi adanya gejolak seperti halnya pada Pemilu 1999.
Secara umum tahapan pelaksanaan penghitungan suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 di kabupaten terkaya di Pulau Dewata itu berjalan dengan aman dan lancar.
Hingga akhir penetapan hasil rapat pleno di Kabupaten Badung tidak ada gejolak dan kedua belah pihak dari tim sukses pemenangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla menerima dengan lapang dada.
Kedua belah pihak yang hadir dalam kesempatan itu tidak ada yang menyatakan protes terkait tahapan pelaksanaan pilpres 2014 di Kabupaten Badung.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Bali meningkatkan pengamanan di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2014.
"Kami telah menjalin kerja sama dengan Polda Bali untuk meningkatkan pengamanan di Puspem Badung agar kejadian pembakaran kantor pada 1999 tidak terulang lagi pada Pilpres 2014," kata Bupati Badung Anak Gde Agung.
Pihaknya berharap pada pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak luar. "Gunakan hak pilih anda sebagai warga negara yang baik. Perbedaan dalam berpolitik itu wajar, jangan sampai karena perbedaan kita menjadi terpecah belah," ujarnya. (WDY)