Denpasar (Antara Bali) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali merespons permasalahan remaja dengan mengupayakan program Generasi Berencana untuk mencegah masalah gangguan reproduksi.
"Melalui program ini diharapkan para orang tua yang memiliki anak remaja mampu mengasuh dan memberikan edukasi dengan tepat sesuai dengan tahap perkembangan psikologinya," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Humphray Apon, di Denpasar, Kamis.
Program Genre tersebut terdiri atas kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) dan konseling remaja yang menjadi fokus utama dalam mencegah permasalahan reproduksi tersebut.
Humphray mengatakan, sebagai ruang interaksi remaja, keluarga harus lebih memahami kondisi dan karakter anaknya saat menginjak remaja sehingga program Genre tersebut sesuai dengan harapan.
"Peran keluarga sangat penting dalam perkembangan psikologi remaja sehingga saat memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi sejak dini dapat terarah dan tepat," ujarnya.
Selain peran serta keluarga, lanjut dia, dukungan tenaga pendidik dan masyarakat tentang pemahaman program Genre harus menjadi pelopor dalam menjaga perkembangan kondisi psikologi remaja.
"Dengan adanya program tersebut harapannya berbagai persoalan yang terjadi pada remaja dapat diatasi dengan baik," katanya.
Ia menambahkan bahwa peran serta PKBI dalam bermitra dengan BKKBN menjadi tumpuan dalam pembinaan kesehatan remaja melalui Kita Sayang Remaja Bali (Kisara).
"Untuk itu peran serta PKBI dalam meningkatkan kesehatan remaja harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan," ujar Humphray. (WRA)
BKKBN Bali Respons Permasalahan Remaja Dengan "Genre"
Kamis, 26 Juni 2014 17:37 WIB