Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, memperlajari pengembangan Kabupaten Layak Anak (KLA) dan Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
"Kami berharap dalam kunjungan ini bisa mendapatkan masukan-masukan yang nantinya akan bisa dipakai pedoman dalam perencanaan pengembangan di Wonosobo," kata Wakil Bupati Wonosobo Hj. Maya Rosida di sela-sela kunjungannya bersama jajaran pemerintahan setempat.
Dalam kunjungan itu diterima langsung oleh Bupati Badung Anak Agung Gde Agung didampingi Sekda Badung Kompyang R. Swandika dan jajaran pemerintah setempat.
Maya Rosida menilai Kabupaten Badung telah berhasil dalam rangka peningkatan KLA sehingga mendapatkan penghargaan secara berturut-turut.
Pada kesempatan itu pihaknya juga menyampaikan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Wonosobo, salah satunya adalah candi-candi peninggalan zaman dulu.
Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesra Ida Bagus Yoga Segara yang didampingi Ketua Tim PKK Badung Ratna Gde Agung mengatakan bahwa pemenuhan hak anak dan perlindungan anak sangat penting sehingga dibutuhkan upaya sistematis dan strategis yang dapat membuat para pemangku kepentingan memiliki komitmen untuk mewujudkan kabupaten/kota layak anak.
"Selain itu, Pemkab Badung juga berkomitmen untuk mewujudkan penyetaraan gender sehingga pada seluruh satuan kerja perangkat daerah setiap program kerjanya berdasarkan pada penganggaran yang responsive gender," ujarnya.
Dengan adanya dukungan, koordinasi, dan sinergis dari segenap SKPD di Kabupaten Badung maka sudah enam kali berturut-turut memperoleh anugrah Parahita Eka Praya.
Dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak Pemkab Badung telah mengambil langkah-langkah diantaranya dengan membangun Tempat Penitipan Anak dilingkungan pemerintahan setempat, diwujudkannya rumah sakit ramah anak pada RSUD Badung, dibuatkannya zone aman untuk anak-anak sekolah dijalan raya khususnya di depan sekolah sehingga menjamin keselamatan dan keamanan anak-anak ketika menyeberang jalan.
Selain itu, sudah dibuatkan juga toilet terpisah antara anak laki-laki dan perempuan.
Pihaknya berharap dalam kunjungan tersebut dapat membuahkan hasil berupa pemikiran-pemikiran yang inovatif dalam rangka meningkatkan peranserta seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan kesetaraan gender serta meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan anak dalam rangka memenuhi hak-hak anak. (WDY)