Denpasar (Antara Bali) - Keluarga bayi berumur lima bulan, Kelvianus Rinda yang didiagnosis mengidap jantung bocor dan dirawat di ruang Jempiring Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar meminta kepada pihak rumah sakit untuk memperhatikan kondisi balitanya.
"Dokter spesialis jantung baru satu kali memeriksa kondisi bayi saya. selebihnya, dokter-dokter umum saja," kata Ibu kandung Kevin, Emiliana Kuni, di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, dari keterangan dokter menyebutkan bahwa jika penyakit yang diderita bayi tersebut tidak bisa sembuh. Namun, apabila dilakukan tindakan operasi hanya bisa dilakukan saat Kevin sudah berusia satu tahun dengan berat badan 10 kg.
Emiliana menuturkan bahwa anaknya sempat dirawat di RSUD Ende, NTT dan karena tidak kunjung sembuh, Kelvin kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Namun, Sayangnya hingga satu bulan dirawat di Rumah Sakit tidak menunjukan tanda-tanda kesembuhan.
"Katanya tunggu usianya satu tahun dulu baru bisa dioperasi, Namun, sekarang pengobatannya untuk mencegah rasa sakit saja," ujarnya.
Ia mengatakan, semenjak dirawat di RSUP Sanglah Denpasar, Kevin sudah beberapa kali dirawat di ruang Picu Jantung karena sering mengalami sesak dan kejang-kejang.
Kemudian dua minggu pertama dirawat, kondisi kesehatan Kevin sempat membaik. Namun, memasuki minggu ketiga, Kevin kembali mengalami kejang-kejang dan sering sesak nafas.
"Kadang dia sesak dan kejang, apabila timbul tiba-tiba perawat di ruangan langsung membawa ke Ruang Jempiring," ujarnya.
Sementara itu, ayah kandung Kevin, Saverinus Sida (38) berharap agar anaknya bisa sembuh agar segera dapat dipulangkan ke rumah.
Ia mengatakan, untuk pengobatan anaknya, keluarga menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), lanjut dia, mengakui kesulitan dalam biaya untuk kehidupan sehari-hari karena sudah tidak lagi bekerja sehingga tidak memiliki pemasukan yang jelas.
"Saat ini, kami fokus untuk perawat Kevin, namun pemasukan untuk sehari-hari tidak ada. Uang kami juga sudah menipis," ujarnya.
Kelvianus Rinda, bayi lima bulan yang menderita jantung bocor yang kini mendapat perawatan di Ruang Jempiring RSUP Sanglah Denpasar sudah lebih dari sebulan mendapat perawatan.
Bayi pasangan Saverinus Sida (38) dan Emiliana Kuni (32) diketahui mengalami jantung bocor saat berusia dua bulan dan mengalami gangguan pertumbuhan fisik tampak terlambat dengan berat badan semula hanya 3,4 kilogram (kg) sampai saat ini.
Jika dibandingkan usia Kevin saat ini dengan berat badannya tersebut dapat disimpulkan bahwa baalita tersebut mengalami gizi buruk.
"Berat badan waktu lahirnya kevin 3,4 kg sampai saat ini dan belum ada peningkatan dari angka tersebut," ujarnya.
Selain itu, dokternya mengatakan bahwa kevin mengalami gizi buruk dan kurang banyak minum susu. (WRA)
Keluarga Bayi Pengidap Jantung Bocor Minta Perhatian
Selasa, 13 Mei 2014 20:30 WIB