Amlapura (Antara Bali) - Kabupaten Karangasem, Bali, berupaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi melalui Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Balita (GRSSIB).
Direktur GRSSIB Kabupaten Karangasem dr I Wayan Suardana di Amlapura, Selasa, mengemukakan bahwa gerakan yang dilaksanakan masyarakat bersama pemerintah itu juga untuk menigkatkan kualitas hidup kaum perempuan sekaligus meningkatkan pengetahuan ibu mengenai HIV/AIDS.
Selain itu juga mengenai kehamilan, melahirkan, pemberian asi eksklusif, perawatan bayi, aborsi, kesehatan reprduksi remaja dan perkawinan usia dewasa.
Menurut dia, rumah sakit mempunyai komitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, menurunkan kematian ibu dan bayi, yang telah dibuktikan dengan memperolehan penghargaan tingkat Provinsi Bali pada 2008.
Demikian juga dalam hal konsistensi melakukan penataan menejemen dalam mendukung program pelayanan kesehatan ibu dan bayi, memberikan pelayanan antenatal, konseling kesehatan perinatal, dan neonatal.
Hal yang tidak kalah penting lainnya melaksanakan persalinan bersih dan aman, inisiasi menyusuai dini, kontak kulit ibu dan bayi, melaksanakan phonek 24 jam, ujar dr I Wayan Suardana.
Ketua Tim penilai dr I Made Wenata Jembawan SpOG menjelaskan bahwa GRSSIB mempunyai peran yang penting dan strategis dalam menurunkan AKI dan AKB.
"Target Millenium MDG`s yang merupakan sasaran global yang harus dicapai oleh seluruh negara terutama negara yang sedang berkembang di seluruh dunia adalah memberantas kemiskinan dan kelaparan," katanya.
Hal lain yang tidak kalah penting mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Selain itu mengendalikan HIV-AIDS, Malaria dan TBC dan menjamin kelestarian lingkungan hidup serta mengembangkan pembangunan di tingkat global.
Dalam upaya mencapai target MDGs, peran pemerintah pusat dan daerah sangat besar. Target tersebut tidak mungkin dapat dicapai tanpa kerja sama yang erat, serta bahu membahu, antarpusat dan daerah.
Wakil Bupati Karangasem I Made sukerana,SH mengatakan, Pemerintah Kabupaten dan Provinsi secara bersama sama menggulirkan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang didanai dari APBD Kabupaten dan APBD Provinsi.
RSUD Karangasem mendapat alokasi anggaran Rp15,9 miliar untuk melayani pasien JKBM termasuk membayar pasien JKBM asal Karangasem yang dirawat di rumah sakit lain.
"Terkait GRSSIB, program JKBM diharapkan semua ibu hamil mendapat akses pelayanan kesehatan yang sangat mudah, karena tidak perlu lagi memikirkan biaya, mulai dari persalinan di bidan praktek swasta,puskesmas dan rumah sakit," katanya. (WDY)
Karangasem Turunkan AKI dan AKB Melalui GRSSIB
Selasa, 23 September 2014 19:37 WIB