Mangupura (ANTARA) - Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis bersama jajarannya mengunjungi Tanjung Benoa Tsunami Ready untuk menyaksikan simulasi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami di SMP Negeri 3 Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
“Kami sangat terkesan dengan komunitas, dalam hal ini siswa sekolah yang tanggap terhadap bencana gempa bumi dan tsunami,” ujar Dennis Francis dalam keterangan yang diterima di Mangupura, Selasa.
Ia menjelaskan dalam sebuah bencana ada tiga hal penting yang perlu diketahui, yakni informasi yang valid, penyaringan dari informasi, serta respon cepat dan tepat mencari tempat aman.
“Apa yang sudah saya lihat di sekolah ini, memberikan saya banyak kepuasan dan kebanggaan. Karena banyak yang sudah diraih pada komunitas ini terkait dengan respon dan aksi terkait tanggap darurat untuk bencana alam tsunami dan juga gempa bumi,” jelas dia.
Dennis Francis mengatakan pihaknya juga mengapresiasi, pemimpin komunitas, guru, dan siswa sendiri dalam meraih notable milestone. Hal ini untuk mencapai kemandirian dalam menjaga dan melindungi diri dan komunitas dalam kegiatan darurat.
“Sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada komunitas di sini, dan kepada setiap orang yang sudah mengusulkan atau menciptakan sistem ini. Saya mengerti ini sudah menjadi modul di Indonesia dan kita memiliki banyak lagi komunitas lainnya yang sedang mengembangkan konsepnya tersendiri di dalam respon penanganan bencana,” kata dia.
Kalaksa BPBD Badung Wayan Darma menyampaikan, FPRB Tanjung Benoa telah melaksanakan simulasi terhadap terjadinya bencana. Hal ini dilakukan dalam menyambut kedatangan Presiden Majelis Umum PBB.
Menurutnya kunjungan itu juga berkaitan dengan pelaksanaan dengan pelaksanaan World Water Forum di Nusa Dua, sehingga pihaknya juga melibatkan FPRB Tanjung Benoa, siswa dan guru.
Ia menambahkan melalui pelaksanaan simulasi, masyarakat dapat selalu sadar pentingnya keselamatan. Sebab masyrakat dapat memahami apa yang perlu dilakukan jika terjadi bencana tsunami.
“Para tokoh masyarakat dan kepala sekolah di kawasan pesisir kami harap agar memberikan informasi cepat memberitahukan kepada warganya masing-masing, termasuk di perhotelan agar masyarakat lebih menyadari akan menyadari terhadap terjadinya bencana, karena bencana itu tanggung jawab kita bersama,” tambah dia.