London (Antara Bali) - Duta Besar RI di Praha menyampaikan protes keras kepada wakil
Kementerian Luar Negeri Republik Ceko dan meminta penjelasan resmi
Pemerintah Ceko atas peristiwa 25 April.
Sekretaris III Penerangan & Juru Bicara KBRI Praha, Fitri Riduan
kepada Antara, Kamis, menyebutkan satuan polisi antikejahatan
terorganisir (UUOZ) melakukan penggerebekan di dua tempat ibadah saat
umat muslim Praha sedang memulai shalat Jumat lalu yang terletak di
Centrum dan Cerny Most.
Menurut informasi resmi Kepolisian Ceko, penggerebekan didasarkan pada
kecurigaan adanya publikasi dan penyebaran buku yang mengandung rasisme,
anti-semit, xenophobia, dan kekerasan terhadap ras inferior.
Sebanyak sembilan dari sepuluh orang WNI yang sedang berada di dalam
tempat ibadah di centrum adalah para staff KBRI Praha dan keluarganya
dan lima di antaranya memiliki status diplomatik, dan seorang mahasiswa.
Mereka yang memiliki status diplomatik, termasuk seorang diplomat KBRI
Praha, dibolehkan pulang setelah menunjukkan kartu identitas diplomatik.
Mereka dilepaskan sesudah satu setengah jam.
Sekitar jam 16.00 waktu setempat, lanjut fitri Riduan, seluruh WNI
diperbolehkan pulang sesudah KBRI Praha terus menerus melakukan
negosiasi dengan polisi di lapangan.
KBRI Praha juga meminta
bantuan Kementerian Luar Negeri Ceko, Kepala Polisi bagian Perlindungan
Kedutaan Asing, dan Kepala Polisi bagian Penanganan Orang Asing.
Tidak ada WNI yang ditahan dan diinterogasi oleh pihak kepolisian Ceko.
KBRI Praha terus berkoordinasi erat dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Jakarta, demikian Fitri Riduan.(WDY)
KBRI Praha protes atas pengerebekan tempat ibadah
Kamis, 1 Mei 2014 21:02 WIB