Denpasar (Antara Bali) - Importir asal Singapura dan Hongkong paling banyak membeli aneka barang perhiasan berbahan baku perak dan emas hasil sentuhan perajin Bali, untuk dijual kembali kepada pelancong yang singgah di negeri itu.
"Pengusaha dari kedua negara itu paling gencar memesan barang perhiasan berupa gelang, giwang, kalung, bros yang bercirikan khas Bali," kata Pengusaha aneka kerajinan perak di kawasan wisata Sukawati. Wayan Subandi di bengkel kerjanya, Selasa.
Konsumen luar negeri tertarik membeli aneka perhiasan perak, karena perajin setempat kreatif mengembangkan rancang bangun (disain) sesuai perkembangan zaman yang dipadukan dengan muatan lokal yang kelihatan unik dan antik.
Importir asal Singapura dan Hongkong di awal 2014 tercatat paling banyak membeli perhiasan buatan perajin Pulau Dewata hingga saat ini, dan mereka banyak memboyong aneka seni perhiasan yang dipesan untuk memenuhi konsumen setempat.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat nilai ekspor perhiasan dan permata Bali selama Januari-Februari 2014 mencapai 2,5 juta dolar AS atas perdagangan 1,4 juta unit, berkurang jika dibandingkan periode yang sama 2013 mencapai tiga juta dolar AS.
Konsumen Australia tercatat paling tinggi membeli perhiasan dari daerah ini mencapai sekitar 29,91 persen selama dua bulan I-2014, menyusul dari Hongkong sekitar 23,87 persen sedangkan sisanya dari Amerika Serikat, Australia, Belanda dan Eropa lainnya.