Jakarta (Antara Bali) - Pakar politik dari Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago menilai partai yang
berbasis Islam, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pecah karena adanya
campur tangan asing.
"Analisa saya, asing juga bermain dalam perpecahan yang terjadi di kubu PPP itu," ujar Pangi di Jakarta, Minggu.
Dia menilai perpecahan itu diperlukan untuk mengacaukan dukungan
simpatisan PPP terhadap bakal calon presiden dari Gerindra, Prabowo
Subianto.
Dukungan rakyat kepada Prabowo yang semakin menguat, membuat resah pihak-pihak lawan.
"Prabowo tetap akan menemui kendala dalam dukungannya dari berbagai
pihak seperti kelompok asing, koruptor, dan konglomerat hitam. Hal itu
karena ketegasan dan kewibawaannya dalam membangun kapabilitas untuk
memberdayakan ekonomi bangsa," jelas dia.
Prabowo dalam sejumlah survei menempati posisi teratas. Meski
demikian, Prabowo tetap akan menemui kendala dalam dukungan dari
berbagai pihak.
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang menyatakan dukungan terhadap Prabowo dipecah-belah.
"PPP saat ini tak boleh lagi mempertahankan konflik di internal mereka sendiri," kata dia.
PPP dan juga partai berbasis Islam tak boleh lagi mempertahankan konflik internal mereka sendiri.
"Partai Islam jangan terjebak teori kesadaran palsu, bahwa ia tak
sadar sedang diadu domba. Sebaiknya rakyat Indonesia waspada jangan
sampai asing memecah-belah bangsa kita. Rakyat harus bersatu untuk
melawan konglomerat hitam dan koruptor," imbuh dia.(WDY)
Pakar Nilai PPP Pecah karena Intervensi
Senin, 21 April 2014 7:55 WIB