Denpasar (Antara Bali) - Partisipasi pemilih pada pencoblosan ulang pemilu di 27 TPS yang tersebar di lima kabupaten/kota di Pulau Dewata rata-rata menurun dibandingkan saat 9 April 2014 berdasarkan hasil pantauan sementara Bawaslu Provinsi Bali.
"Penurunan partisipasi pemilih diantaranya terjadi di Kota Denpasar, Karangasem, Tabanan dan Gianyar. Memang terjadi penurunan, tetapi untuk secara detail angkanya kami belum tahu persis karena masih dalam proses penghimpunan," kata Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bali, Ketut Rudia, di Denpasar, Selasa.
Sebelumnya KPU Bali menetapkan bahwa pemungutan suara ulang akibat tertukarnya surat suara pada pemilu 9 April 2014, dilakukan serentak pada 27 TPS di lima kabupaten/kota di Pulau Dewata pada 15 April 2014.
Jumlah pemilih total yang terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT) untuk pencoblosan ulang mencapai 9.534 pemilih yakni di Kota Denpasar 11 TPS dengan 4.042 pemilih, Kabupaten Tabanan di dua TPS dengan 609 pemilih, Buleleng di tiga TPS dengan 1.205 pemilih, Gianyar di lima TPS dengan 1.577 pemilih dan Karangasem di enam TPS dengan 2.101 pemilih.
"Penurunan partisipasi pemilih dalam pencoblosan ulang ini bisa jadi karena masyarakat bosan, ada juga yang malas minta izin pada atasan untuk pulang kampung karena hari ini merupakan hari kerja atau bagi pemilih pemula disebabkan mereka memfokuskan diri untuk mengikuti Ujian Nasional," ujarnya.
Menurut dia, padahal untuk pemilih pemula sebenarnya masih ada waktu untuk datang ke TPS usai mengikuti UN. Dari lima kabupaten/kota yang melakukan pencoblosan ulang hari ini, tambah Rudia, ada salah satu TPS di Kabupaten Buleleng yang partisipasi pemilihnya meningkat.
"Di sisi lain, untuk dugaan pelanggaran pada pemungutan suara ulang, sementara ini kami belum menerima laporan," ujar Rudia.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Denpasar, Gede Jhon Darmawan mengakui di Ibu Kota Provinsi Bali itu memang terjadi penurunan partisipasi pemilih dibandingkan saat pencoblosan 9 April lalu.
"Untuk di Kelurahan Sesetan saja, dari enam TPS yang melakukan coblos ulang, partisipasi pemilihnya hanya 45 persen. Dari 2.091 orang yang terdaftar di DPT, yang hadir menggunakan hak pilihnya hanya 936 orang," ucapnya.
Demikian juga dengan di Desa Padangsambian, Denpasar, rata-rata partisipasi pemilih yang melakukan pencoblosan di lima TPS berkisar dari 45-60 persen. Berbeda halnya dengan partisipasi pemilih pada 9 April lalu rata-rata untuk di Kota Denpasar di atas 70 persen.
"Penyebab penurunan itu mungkin juga disebabkan karena masyarakat kurang mengenal wakil-wakilnya yang akan duduk di DPRD Provinsi Bali karena kebetulan surat suara yang tertukar itu untuk tingkat provinsi. Sementara sebelumnya 9 April lalu mereka lebih antusias datang ke TPS akibat adanya unsur kedekatan dan lebih mengenal caleg yang akan merebut kursi DPRD Kota Denpasar," kata Jhon.
Pada formulir C6 (undangan untuk memilih), ujar dia, sebenarnya sudah dilengkapi pula dengan lampiran dispensasi dengan harapan bagi mereka bekerja tetap dapat turut berpartisipasi untuk mencoblos. (WDY)