Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika optimistis angka kelompok golongan putih (golput) pada Pemilu 2014 di Pulau Dewata akan menurun dibandingkan saat pemilihan kepala daerah tahun lalu.
"Saya yakin agak turun sedikit. Mudah-mudahan di bawah 26 persen," katanya di sela-sela menyalurkan hak pilihnya di TPS 14 SD Negeri 5 Penatih, Denpasar, Rabu.
Optimisme itu, ucap dia, didasari juga dengan melihat antusias dari masyarakat Bali untuk menyalurkan hak pilihnya dan kualitas penyelenggara pemilu yang makin bagus.
Di sisi lain, Pastika juga berkeyakinan Pemilu 2014 di Pulau Dewata dapat berjalan dengan damai. Apalagi masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan menggunakan pakaian adat dan para caleg sejauh ini juga terlihat adem-ayem.
"Kalau orang sudah menggunakan pakaian adat, `kan mikir juga untuk melakukan hal yang tidak baik. Bali itu harus bisa menunjukkan diri sebagai Pulau Perdamaian, Pulau Toleransi, Pulau Dewata, Pulau Sorga dan sebagainya," ucapnya.
Mantan Kapolda Bali itu juga akan sangat bangga kalau masyarakat di Pulau Dewata dapat menunjukkan kepada Indonesia dan bahwa bisa menjadi contoh penerapan demokrasi yang baik.
"Demokrasi tidak mesti diisi dengan berperang karena lewat demokrasi-lah menjadi salah satu cara memecahkan solusi dengan cara terhormat," kata Pastika.
Ia juga menyebutkan sejumlah pekerjaan rumah yang harus diprioritaskan wakil rakyat di Bali seperti pembentukan perda untuk menindaklanjuti terbitnya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa.
"Terkait dengan Undang-undang (UU) Desa yang baru, kita memang masih menunggu peraturan pemerintah. Tetapi ini harus segera dibuatkan perdanya untuk segera bisa diimplementasikan. UU `kan garis besar saja, Peraturan Pemerintah (PP) juga masih garis besarnya, sedangkan di Bali ini punya masalah sendiri," ucapnya.
Selain itu, masih diperlukan perda yang lain seperti perda pemanfaatan energi, pemanfaatan aset, optimalisasi aset dan peraturan untuk perlindungan warisan budaya-lingkungan.
Pada Pilkada Bali 15 Mei 2013, masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya dengan baik atau golongan putih (golput) mencapai 26 persen.
Saat itu, dari keseluruhan jumlah DPT Pilkada yang mencapai 2.925.679, tercatat pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 766.445 orang (26 persen). Rata-rata tingkat partisipasi pemilih secara keseluruhan di Pulau Dewata itu sebesar 74 persen.
Sedangkan DPT Bali untuk Pemilu Legislatif 2014 sejumlah 2.936.235 dengan jumlah pemilih laki-laki sebanyak 1.455.831 orang dan pemilih perempuan 1.480.404 orang yang tersebar di 8.095 TPS. Jumlah pemilih terbanyak di Kabupaten Buleleng yakni 532.019 orang dan yang terkecil di Kabupaten Klungkung sejumlah 153.421 pemilih. (WDY)