Jakarta (Antara Bali) - Hasil perhitungan cepat yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network
pada Rabu, menunjukkan tingkat keterlibatan masyarakat dalam pemilu
legislatif mencapai 75,3 persen dan yang tidak memilih atau golput 24,7
persen.
"Angka ini tertinggi sejak pemilu yang diadakan di zaman orde baru.
Dari sisi kuantitas, keikutsertaan pemilih berada dalam angka yang
menggembirakan walaupun kita harus lihat juga ke depan bagaimana
kualitas calon legislatif yang terpilih duduk di parlemen," kata
Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Hasbi dalam konferensi pers di
kantor CSIS di Jakarta Pusat, Rabu.
Peneliti senior Phillips J Vermonte mengatakan walaupun sebelumnya
ada prediksi figur Jokowi sebagai capres PDIP akan mendongkrak secara
signifikan perolehan suara partai pada pemilu legislatif, hal tersebut
tidak terbukti dalam hasil penghitungan cepat.
"Pemilih memisahkan loyalitas terhadap figur capres dan terhadap partai," kata Phillips.
Menurut dia, caleg PDIP terlalu mengandalkan nama Jokowi sehingga kurang berusaha keras mendekati konstituennya.
Sementara itu, katanya, caleg dari partai lain bekerja lebih keras
dan hasilnya bisa meraih suara nasional yang tidak terlalu jauh dari
perolehan PDIP.
Berdasarkan hasil hitung cepat CSIS dan Cyrus Network pada Rabu,
PDIP hingga pukul 18.15 WIB tercatat mendapat suara terbanyak dengan
19,2 persen suara nasional disusul Golkar (14,4), Gerindra (11,9), dan
Demokrat (9,5)
PKB mendapat 9,4 persen suara nasional disusul PAN (7,4), PKS
(6,8), Nasdem (6,7), PPP (6,7), Hanura (5,4), PBB (1,6), dan PKPI (1).
Hasil penghitungan itu, bukan hasil resmi yang akan dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).(WDY)
Angka Golput Capai Rekor Terbaru
Rabu, 9 April 2014 20:24 WIB