Negara (Antara Bali) - Empat profesor yang berasal dari Kabupaten Jembrana, mendukung program Gerakan Membangu Produksi Ternak Berorientasi Agribisnis (Gempita) yang digulirkan pemkab setempat.
"Sejak digulirkan dengan wujud bantuan kambing kepada kelompok ternak, program ini mendapatkan sambutan yang antusias dari masyarakat, dan terus dikembangkan," kata Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang bertemu dengan empat profesor tersebut, di Negara Jumat.
Menurutnya, empat profesor masing-masing Dasi Astawa, I Gede Mahardika, I Komang Budiarsa dan I Ketut Sumadi, mendorong Pemkab Jembrna untuk lebih mengoptimalkan program ini, karena memiliki potensi pemberdayaan masyarakat yang besar.
Dari Dasi Astawa, yang merupakan pakar ekonomi pembangunan, pemkab mendapatkan masukan, kondisi dan posisi geografi Jembrana sangat potensial untuk pengembangan peternakan maupun pemasaran kambing.
"Dengan beternak kambing, secara tidak langsung juga memaksa masyarakat untuk menanam tumbuhan sebagai pakan ternak, sehingga efeknya dapat meningkatkan kandungan oksigen di Jembrana," katanya.
Ia optimis, jika dikelola dengan serius dan berkelanjutan, Kabupaten Jembrana akan menjadi sentra peternakan kambing, dan menjadi suplier terbesar hewan ternak tersebut di Bali.
Sedangkan pakar ternak dari Universitas Udayana, I Gede Mahardika mengatakan, beternak kambing lebih menguntungkan, karena hewan ini lebih cepat berkembangbiak dibandingkan sapi.
"Untuk pakannya selain daun, juga bisa dibuatkan pakan olahan dengan bahan dedak, gaplek dan lain-lain, sesuai dengan yang sudah kami sampaikan ke pemkab. Pakan ternak olahan tersebut sudah teruji, berhasil mempercepat pertumbuhan kambing," katanya.
Selain pemberdayaan masyarakat, Profesor Sumadi berpendapat, program ini bisa membendung alih fungsi lahan ke pemukiman, karena lahan yang ada bisa dimanfaatkan untuk peternakan.
Untuk program ini, Pemkab Jembrana memberikan bantuan kepada kelompok ternak sebanyak 32 ekor kambing betina dan 4 ekor kambing jantan.
Selain itu, pemkab juga memberikan bantuan pembangunan kandang koloni kambing serta obat untuk hewan ternak tersebut.
"Tahun 2013 ada lima kelompok yang kami bantu, dan tahun ini akan kami kembangkan ke kelompok ternak lainnya. Dalam program ini, setiap kelompok harus memasukkan minimal 30 persen KK miskin, sebagai anggotanya," ujar Kembang.(GBI)