Tabanan (Antara Bali) - Pelaku penusukan pengunjung kafe di Kabupaten Tabanan, Bali, keberatan memeragakan beberapa adegan rekonstruksi di lokasi kejadian, Senin.
Awalnya petugas Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tabanan meminta pelaku berinisial KS (35) melakukan 18 adegan. Namun karena pelaku keberatan dengan alasan tidak sesuai fakta akhirnya jumlah adegan dikurangi.
"Pelaku tidak mengakui telah memukul korban, Gede Suardika," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Tabanan Ajun Komisaris Wayan Arta Ariawan.
Sejumlah saksi menyebutkan pelaku sempat memukul sebelum menusuk perut korban di kafe Joged, Kamis (16/1) lalu, sebagaimana tercantum dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Sejauh ini pihak kepolisian belum bisa meminta keterangan korban karena masih menjalani perawatan secara intensif di RSUP Sanglah, Denpasar.
Rekonstruksi tersebut digelar secara mendadak. Bahkan, satu truk personil Satuan Sabhara Polres Tabanan dikerahkan untuk mengamankan jalannya rekonstruksi.
Pengamanan ketat itu dilakukan karena pelakunya merupakan salah satu anggota ormas terbesar di Bali. Apalagi selama KS ditahan di Mapolres, rekan-rekannya sesama anggota ormas membesuknya. (WRA)