Yogyakarta (Antara Bali) - Penderita diabetes mellitus berisiko terkena retinopati diabetik, yakni kerusakan mikrovaskular pada retina dengan gejala penurunan kemampuan penglihatan, kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Firman Setya Wardhana.
"Namun, risiko komplikasi diabetes pada gangguan mata itu kurang diperhatikan oleh penderita diabetes mellitus," katanya di Yogyakarta, Selasa.
Akibatnya, menurut dia, penderita yang datang ke rumah sakit banyak ditemukan kasus retinopati diabetik stadium lanjut, dan tingkat kesembuhannya juga sangat sulit.
Oleh karena itu, kata dia, bagi mereka yang sudah terdeteksi menderita penyakit diabetes mellitus dianjurkan untuk segera memeriksakan matanya pada dokter spesialis mata agar bisa ditanggulangi lebih awal.
"Dengan 'screening' lebih awal, bisa dideteksi sejak dini dan dokter bisa mengedukasi pasien," kata dokter spesialis mata itu.
Ia mengatakan deteksi dini retinopati diabetik itu dilakukan melalui empat tahapan pemeriksaan, yakni pemeriksaan ketajaman penglihatan, pemeriksaan tekanan bola mata yang bertujuan menghindari risiko pada peyakit glaukoma. Selanjutnya, pemeriksaan foto retina dan pemeriksaan gizi dengan mengukur indeks massa tubuh.
"Penderita retinopati diabetik ringan bisa disembuhkan melalui kontrol kadar gula darah. Penderita stadium berat disarankan untuk laser retina," katanya. (*/ADT)