Denpasar (Antara Bali) - Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Gede Alit Widana menekankan jajarannya untuk dapat melakukan pengawasan secara ketat tehadap kemungkinan adanya politik uang (money politic) dalam pilkada mendatang.
"Pilkada yang akan digelar serentak di lima kabupaten/kota di Bali, termasuk di wilayah Kota Denpasar, tidak menutup kemungkinan munculnya praktik politik uang. Ini harus diwaspadai," kata Kapoltabes Widana, di Denpasar, Sabtu.
Kapoltabes menekankan itu di hadapan anggotanya yang ambil bagian dan akan disebar ke berbagai pelosok pada pelaksanaan pilkada serentak 4 Mei mendatang.
Selain Kota Denpasar, pemilu untuk memilih pasangan "penggede" di daerah itu juga akan dilaksanakan di empat kabupaten, yakni Badung, Tabanan, Gianyar dan Kabupaten Karangasem.
Kombes Widana menyebutkan, selain mengamankan jalannya pilkada, pihaknya juga akan mencermati kemungkinan dilakukannya praktik "money politic" oleh kalangan tim sukses dari kandidat tertentu.
Biasanya, lanjut dia, politik uang itu dilakukan untuk bisa meraih dukungan secara tidak jujur dari warga pemilih, yakni dengan menyuap mereka sejumlah uang.
Kapoltabes Widana menjelaskan, praktik "money politic" merupakan tindak pelanggaran hukum. "Masalahnya, aksi itu sudah benar-benar merupakan tindak penyuapan," katanya.
Dia menyebutkan, pengawasan untuk menciptakan kondisi yang mantap akan lebih difokuskan pihaknya di tempat-tempat keramaian seperti pasar, kawasan pemukiman penduduk, pusat pertokoan dan obyek wisata.
"Petugas yang dilibatkan sudah harus kami sebar sejak hari Minggu (2/5) pagi. Selanjutnya, pada Senin (3/5) mereka sudah harus menempati pos masing-masing yang telah ditentukan," katanya.
Untuk wilayah Poltabes Denpasar, tercatat sebanyak 893 tempat pemungutan suara (TPS) yang harus mendapat pengawasan ketat oleh polisi.
"Satu TPS akan dijaga satu sampai dua anggota polisi dengan pola penjagaan yang diimbangi dengan patroli setiap saat," ujar Widana menjelaskan.
Untuk suksesnya pilkada kali ini, Widana mengimbau seluruh warga masyarakat untuk selalu dapat menjaga situasi keamanan, sehingga seluruh proses demokrasi itu dapat berjalan dengan tertib dan damai.
Kepada seluruh kandidat yang ambil bagian dalam kancah pertarungan pilkada, Widana mengingatkan pada gilirannya dapat menerima apapun hasil dari pilkada 4 Mei mendatang itu.
"Kami harapkan seluruh kandidat dan warga masyarakat untuk selalu dapat melakukan proses demokrasi yang baik dan damai, sehingga 'pesta'demokrasi tersebut dapat berjalan sesuai harapan," ujar Widana menegaskan.(*)