Denpasar (Antara Bali) - Kepala Ombudsman Bali Umar Ibnu Alkhatab menilai pemilihan kepala desa dengan menggunakan spanduk sebagai sarana promosi untuk menggaet massa merupakan sebuah eksperimen demokrasi yang sangat positif.
"Ini merupakan suatu langkah yang sangat positif sebagai pendidikan politik terhadap generasi muda saat ini, asalkan tidak ada unsur kepentingan pribadi dibalik kampanye dan ketika duduk di kursi kepala desa," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Bali Umar Ibnu Alkhatab di Denpasar, Rabu.
Hal itu dikatakannya mengingat gencarnya sosialisasi yang dilakukan para calon kepala desa dengan memasang spanduk di beberapa ruas jalan dan melalui media sosial seperti halnya calon legistlatif.
Ia menjelaskan bahwa dulunya para calon kepala desa itu belum berani unjuk gigi bahkan masih terkesan malu-malu mengaku sebagai calon.
Dengan adanya suatu perubahan seperti saat ini, cukup memberikan suatu gambaran bahwa masyarakat Bali saat ini sudah mulai melek terhadap politik hingga ke tingkat paling bawah.
Ia mengingatkan bahwa jabatan apapun dalam roda pemerintahan merupakan suatau amanah dari rakyat. "Jangan sampai kepercayaan itu disia-siakan karena unsur kepentingan pribadi," ujarnya.
Selain itu, pemilihan kepala desa yang dilakukan secara serentak di beberapa daerah di Pulau Dewata ini pada Oktober 2013 yang sangat berdekatan dengan Pemilihan Umum 2014 tidak ada unsur politik untuk kepentingan pribadi di balik semua itu.
"Jangan sampai pemilihan kepala desa ini sebagai upaya menjalankan kepentingan pribadi yang bisa merugikan rakyat," ujarnya.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk mengawasi proses pemilihan kepala desa dan setelah terpilih diawasi kinerjanya agar tidak disalahgunakan. (WRA)
Ombudsman Bali: Pilkades Eksperimen Demokrasi
Rabu, 11 September 2013 12:50 WIB