Denpasar (Antara Bali) - Rumah tangga yang menggeluti usaha pertanian di Bali berkurang sebanyak 83.496 kepala keluarga selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir, dari 2003 hingga 2013.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Gede Suarsa di Denpasar, Selasa, mengatakan hasil Sensus Pertanian (SP) 2013 menunjukkan pengurangan rumah tangga tani di Pulau Dewata dari 491.725 KK pada 2003 menjadi 408.229 KK pada 2013.
Ia mengatakan penurunan rumah tangga tani itu rata-rata berkurang 1,84 persen per tahun. Secara absolut penurunan terbesar terjadi di Kabupaten Buleleng yakni 21.746 usaha dan terendah di Kota Denpasar 5.143 usaha selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Namun, secara persentase Kabupaten Gianyar paling banyak mengalami penurunan yakni 3,18 persen per tahun, dan yang mengalami penurunan paling sedikit adalah Bangli hanya 0,36 persen pertahun.
Gede Suarsa menambahkan, secara persentase Kabupaten Gianyar paling banyak mengalami penurunan yakni 3,18 persen per tahun, yang mengalami penurunan paling sedikit adalah Kabupaten Bangli yakni 0,36 (M038)
