Buleleng, Bali (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Made Mangku Pastika menggugah pengusaha budidaya anggur di Kabupaten Buleleng, Bali, yang juga memprosesnya menjadi wine, agar dapat memberikan dukungan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah itu.
"Harus ada tangan-tangan untuk mengubah nasib petani agar lebih sejahtera, baik itu pemerintah ataupun pihak swasta," kata Pastika dalam kegiatan resesnya mengunjungi perkebunan anggur di Desa Sanggalangit Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Jumat.
Gubernur Bali periode 2008-2018 yang juga putra Buleleng itu menyampaikan sebelumnya petani anggur di kabupaten itu banyak yang bersedih karena harga anggur ketika panen tidak stabil, bahkan ongkos petiknya bisa lebih mahal dibandingkan harga buahnya.
Menurut Pastika, sungguh luar biasa yang telah dilakukan di perkebunan tersebut dalam menggarap potensi anggur setempat dan juga anggur lokal dari sejumlah daerah di Indonesia maupun luar negeri.
Baca juga: Undiksha teliti anggur lokal jadi "wine" bebas alkohol
"Mudah-mudahan bisa membawa surga bagi masyarakat Bali dan harapannya bisa menjadikan nasib petani lebih baik lagi," ujarnya.
Masih terkait upaya menjadikan masyarakat lebih sejahtera, Pastika menyarankan agar anak-anak petani juga diberikan dukungan dari sisi sekolahnya. "Anak-anak mau meneruskan menjadi petani kalau hidupnya bisa lebih baik," ucap Pastika.
Pastika dalam kesempatan itu juga mengaku terharu setiap datang ke Sanggalangit tempat kelahirannya. "Sekarang kondisinya jauh lebih maju dibandingkan ketika saya lahir di sini. Jadi saya harap generasi sekarang bisa lebih baik dan lebih maju," katanya berpesan.
Ia pun sangat berharap agar pihak Hatten Wines dapat membantu warga supaya ada yang mau melanjutkan untuk menjadi petani.
Baca juga: Anggur Sanggup Lawan Sel Kanker Usus
Sementara itu pendiri Hatten Wines Ida Bagus Rai Budarsa menyampaikan prospek wine kini sangat bagus sehingga ia fokus pada pasar dalam negeri.
"Saya awalnya buat wine tahun 1992 dan jenisnya hanya satu. Padahal warga lebih suka white wine dari anggur hitam. Maka saya datangkan bibit dari luar dan melakukan pengembangan sesuai kondisi setempat," kata Rai.
Saat ini perusahaan memiliki beberapa varietas anggur hasil pengembangan. Bahkan untuk langkah percobaan dilakukan sampai empat tahun sebelum diberikan kepada petani (mitra) untuk ditanam. Dengan pola ini budidaya oleh petani akan berhasil.
Perusahaan telah menjalin kemitraan dengan para petani anggur lokal dan memiliki 11 varian anggur. Pihaknya mengelola 25 hektare kebun anggur di Kabupaten Buleleng, dengan rencana untuk ekspansi lebih lanjut.
Gus Rai menambahkan sejumlah kegiatan sosial melalui CSR juga dilakukan seperti pemberian beasiswa, pelatihan bahasa Inggris dan belajar tari.
Pastika gugah pengusaha anggur di Bali tingkatkan kualitas SDM
Sabtu, 16 Desember 2023 2:07 WIB