Malang (Antara Bali) –Program kepedulian sosial (Corporate Social Responsibility /CSR) yang dilakukanPT Bali sejak 1971 telah mengantarkan Frans Bambang Siswanto meraih gelardoktor bidang Ilmu Manajemen Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang,Jatim, Senin.
Promotor yang mengantarkan Frans Bambang Siswanto meraihgelar doktor dengan nilai A, Prof Dr Djumilah Hadiwidjoyo mengakui desertasiyang ditulis mahasiswanya itu tergolong berat dan luar biasa, karena tidakbanyak desertasi yang mengupas masalah Corporate Social Responsibility (CSR)tersebut.
"Saya berharapCSR yang telah dilakukan PT Bali yang dinakhodai Pak Frans ini menjadi pionerdan mampu menggugah perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama, namun CSRitu juga diberikan dengan hati, bukan hanya sekedar menggugurkan kewajibansesuai kebijakan pemerintah," tegas Djumilah.
Ia mengakui selama ini banyak perusahaan yang menganggappemberian CSR bagi kegiatan sosial itu akan merugikan perusahaan, karenasebagai biaya yang mengurangi profit sebuah perusahaan.
Kalau pun adaperusahaan yang memberikan CSR-nya untuk kegiatan sosial, lanjutnya, itudiberikan dengan setengah hati, bukan dengan ketulusan seperti yang dilakukanoleh PT Bali.
Sementara itu Fransyang dicecar berbagai pertanyaan oleh lima orang tim penguji, baik darikalangan Universitas Brawijaya (UB) maupun penguji dari luar kampus itumenjawab dengan tegas dan lugas, apalagi yang berkaitan dengan CSR yang telahdilakukannya sejak 42 tahun silam.
Ketika salah seorangpenguji dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Prof ChristantiusDwiatmadja menanyakan soal CSR yang telah dilaksanakan PT Bali tersebutjanggal, Frans dengan tegas mengakui mungkin memang irasional, namun CSR yangdiberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan justru melipatgandakankeuntungan usahanya.
"Sepertinyamemang tidak masuk akal, tapi di situlah ada kekuatan doa yang dipanjatkan olehsetiap penerima manfaat CSR yang diberikannya, apalagi setelah terjadinya bomBali pertama (2003), CSR yang kami berikan pada masyarakat juga lebih banyakdan ternyata itu telah memberikan keuntungan luar biasa bagi perusahaan,"tegasnya.
Dan, lanjutnya,dengan modal CSR tersebut, kini perusahaan yang dipimpinnya justru menguasaipasar di Bali. "Saya yakin kekuatan doa dari para penerima CSR inilah yangmampu memberikan keuntungan bagi perusahaan," ujarnya, menambahkan.
CSR PT Bali yangdinakhodai Frans Bambang Siswanto itu diberikan kepada 17 lembaga, termasuk rumah-rumahibadah berbagai agama, anak-anak cacat, dan fakir miskin. Dan, CSR tersebuttidak hanya diberikan begitu saja, namun penerima juga diarahkan dan dididikuntuk mengubah nasibnya agar lebih baik.
Frans lulus desertasi ke-437 program doktor Fakultas Ekonomidan Bisnis (FEB) UB dengan nilai A. Namun, untuk status kelulusan baru akandisampaikan dalam yudisium, sebab masih akan dimasukkan dalam jurnalinternasional yang dikirim ke Emerald.
Untuk mengetahuihasilnya itu dibutuhkan waktu paling cepat sekitar 6 bulan. "Kami berharapmemang tidak terlalu lama, tapi pengalaman sebelumnya, ya memang enam bulan itupaling cepat," kata Prof Djumilah.
Desertasi FransBambang siswanto mengambil judul "Corporate Social Responsibility:Strategi Mencapai Market Leader" (Studi Kasus pada PT Bali di Denpasar,Bali).