Denpasar (Antara Bali) - Bali mengalami deflasi perdesaan sebesar
0,03 persen selama bulan Juni 2013, sedangkan rata-rata nasional pada
bulan yang sama terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,59 persen.
"Bali menempati urutan kelima dari enam provinsi di Indonesia yang
mengalami deflasi perdesaan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Bali, Gede Suarsa, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, dari 32 provinsi di Indonesia yang menjadi sasaran
survei, 26 provinsi di antaranya mengalami inflasi perdesaan dan enam
provinsi terjadi deflasi pedesaan.
Inflasi perdesaan tertinggi terjadi di Jawa Barat sebesar 1,26
persen dan inflasi perdesaan terendah terjadi di Sumatera Barat sebesar
0,05 persen.
Sementara deflasi perdesaan tertinggi dialami Nusa Tenggara Timur
(NTT) sebesar 0,28 persen dan terendah di Kalimantan Selatan sebesar
0,59 persen.
Gede Suarsa menambahkan, Bali mengalami deflasi perdesaan sangat
dipengaruhi oleh nilai tukar petani (NTP) dan perubahan indeks. NTP
Bali naik sebesar 0,58 persen dari 107,74 persen pada bulan Mei 2013
menjadi 108,36 persen pada bulan Juni 2013.
Subsektor tanaman perkebunan rakyat menjadi pemicu utama pendorong
naiknya NTP tersebut. Subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami
kenaikan sebesar 1,16 persen paling tinggi dibandingkan empat subsektor
lainnya.
Subsektor tanaman perkebunan rakyat yang mengalami kenaikan
signifikan itu berkat naiknya indeks yang diterima petani sebesar 1,05
persen, sedangkan indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,11 persen.
Kenaikan indeks yang diterima petani didorong oleh naiknya harga
komoditas kelapa 2,74 persen, coklat biji 2,04 persen dan cengkih 1,26
persen.
Kondisi NTP Bali tersebut di atas rata-rata nasional yang hanya
tercatat 105,28 persen. Secara umum kenaikan NTP Bali disebabkan oleh
naiknya nilai indeks yang diterima petani sebesar 0,58 persen, lebih
tinggi dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,01
persen.
Sementara indeks yang diterima petani mngalami kenaikan pada semua
subsektor. Indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan pada subsektor
tanaman pangan, hortikultura dan peternakan. (WRA)
Bali Alami Deflasi Perdesaan 0,03 Persen
Jumat, 5 Juli 2013 21:22 WIB