Denpasar (Antara Bali) - Dua kota di Bali mengalami deflasi pada bulan September 2017 yakni Kota Denpasar sebesar 0,33 persen dan Singaraja, Bali utara 0,78 persen.
Inflasi Kota Denpasar 0,33 persen itu dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 125.64, inflasi tahun kelender sebesar 2,06 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 2,86 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan deflasi ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,65 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,56 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen.
Komoditas yang tercatat memberikan sumbangan terhadap deflasi tersebut antara lain bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, cabai rawit, cabai merah dan tarif angkutan udara.
Adi Nugroho menambahkan komoditas yang tercatat mengalami peningkatan harga dan menahan laju deflasi antara lain emas perhiasan, rokok kretek filter, jeruk dan beras.
Dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran survei tercatat 32 kota mengalami deflasi dan 50 kota inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Manado, Sulawesi Utara sebesar 1,04 persen dan terendah di Tembilahan, Riau 0,01 persen.
Sedangkan inflasi tertinggi tercatat di Tual, Maluku sebesar 1,59 persen dan inflasi terendah di Depok, Jawa Barat dan Mamuju, Sulawesi Barat masing-masing 0,01 persen.
Jika diurut dari deflasi tertinggi maka Kota Denpasar menempati urutan ke-12 dari 32 kota yang mengalami deflasi.
Kota Singaraja
Adi Nugroho menjelaskan demikian pula Kota Singaraja, Bali utara mengalami deflasi sebesar 0,78 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 136,19. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,81 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,91 persen.
Deflasi ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,75 persen. Komoditas yang memberikan andil antara lain cabai rawit, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, tongkol, buncis, minyak goreng, sawi hijau, kecambah, pisang, bawang putih dan ikan teri segar.
Deflasi Kota Singaraja menempati urutan ketiga dari 32 kota yang mengalami deflasi, ujar Adi Nugroho. (WDY)