Seni budaya dan kegiatan ritual yang mewarnai kehidupan masyarakat Bali sehari-hari, menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat internasional dalam menikmati liburan ke Pulau Dewata.
Wisatawan mancanegara menikmati keindahan panorama alam serta tradisi seni budaya yang tetap dipegang teguh masyarakat Pulau Dewata, meskipun di tengah pengaruh budaya global yang sangat deras, akibat daerah ini menerima kunjungan jutaan wisatawan mancanegara setiap tahunnya.
Hampir setiap banjar di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini mewarisi perangkat instrumen gamelan serta jenis kesenian yang "hidup dan berkembang" dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Para seniman seperti tabuh, tari dan pedalangan, umumnya dengan senang hati mengajarkan ilmu yang mereka miliki kepada generasi berikutnya, seperti yang dilakoni I Ketut Gingsir Bandem SPd (68), pria kelahiran Banjar Kaja Kangin Desa Tegak, Kabupaten Klungkung.
Suami dari Ni Nengah Jati itu mempunyai keterampilan dalam membawakan berbagai jenis tarian mulai dari topeng Panca, topeng Bondres, topeng Sidakarya dan topeng Prembon.
Selain itu juga sanggup tampil di hadapan penonton sebagai seniman wayang wong, calonarang, sendratari, jayaprana, Ramayana, drama gong hingga drama nasional.
Berkat prestasi, dedikasi dan pengabdiannya secara terus menerus tanpa putusasa itu sosok I Ketut Gingsir Bandem masuk sebagai salah seorang nominasi penerima pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali terkait pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXV tahun 2013.
Kasi Perfilman dan Perizin pada Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Dauh yang juga panitia PKB menjelaskan, Pemprov Bali melakukan seleksi terhadap seniman berprestasi dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
Tim melakukan seleksi tersebut beranggotakan utusan dari instansi terkait dalam bidang seni dan budaya. Masing-masing pemerintah kabupaten/kota mengusulkan sejumlah senimannya yang dinilai mempunyai prestasi dan pengabdian dalam bidang seni dan budaya yang menonjol pada masanya.
Tim tingkat provinsi menyeleksi mana-nama yang dikirim oleh masing-masing kabupaten/kota, didasarkan atas prestasi, dedikasi, dan pengalaman dalam bidang memajukan seni budaya di Bali, khususnya di daerah masing-masing.
Dalam aktivitas seni tahunan yang berlangsung sebulan penuh sejak 15 Juni hingga 13 Juli 2013 akan memberikan penghargaan kepada sembilan seniman tua, atau masing-masing satu orang dari seluruh kabupaten/kota di daerah ini.
Pemprov Bali selama 35 tahun pelaksanaan PKB telah memberikan penghargaan kepada 391 seniman, termasuk sembilan orang yang akan diberikan dalam pelaksanaan PKB kali ini.
Sejak anak-anak
I Ketut Gingsir Bandem , ayah dari empat putra putri itu berhasil mengantarkan dirinya sebagai seniman serba bisa berkat ketekunannya belajar bidang tabuh dan tari Bali sejak usia kanak-anak.
Keempat putra-putrinya yang juga mewarisi seni budaya Bali itu meliputi Ni Wayan Sukasniti, I Ketut Sukasmawan, Ni Luh Putu Karyawati dan I Made Sukariawan Bandem.
Sosok I Ketut Gingsir Bandem mengabdikan dirinya dalam bidang seni itu secara tulus iklas tidak terbilang jumlahnya entah berapa puluh dan ratus kader penerus tari dan penabuh gamelan Bali lahir dari sentuhan tangan terampil serta hatinya yang pemurah.
Sosok seniman serba bisa itu paling sering membawakan tarian topeng Sidakarya untuk menyukseskan atau pelengkap kegiatan ritual yang digelar masyarakat setempat atau dalam lingkungan desa adat.
Kegiatan ritual yang digelar di Merajan, tempat suci milik keluarga maupun pura dalam skala menengah ke atas selalu disertai dengan pementasan kesenian Topeng Sidakarya.
Upacara keagamaan yang digelar umat Hindu merupakan bagian dari tiga kerangka dasar yakni Tatwa (filsafat), Susila (etika) dan upakara (upacara), sehingga pelaksanaannya tidak bisa lepas dari topeng Sidakarya untuk kelengkapan kegiatan ritual.
Pementasan topeng sidakarya bertujuan untuk memohon keselamatan, agar upacara yang dilaksanakan berjalan lancar, sukses tanpa hambatan, tutur Ketut Gingsir Bandem. (WRA)
Gingsir Bandem Seniman Tari Yang Andal
Rabu, 19 Juni 2013 17:39 WIB