Denpasar (Antara Bali)- Nilai ekspor nonmigas Bali triwulan I/2013 tercatat 145,85 juta dolar AS tumbuh positif 1,60 persen yang didominasi sektor perdagangan perhiasan hasil kerajinan rakyat daerah itu.
"Perdagangan perhiasan melonjak melampaui perdagangan hasil laut yang sangat mendominasi selama ini," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Denpasar Dwi Pranoto dalam laporannya yang diterima Antara, Rabu.
Ia menyebutkan, perolehan devisa tiga bulan awal 2013 tersebut didominasi oleh ekspor perhiasan (26%), diikuti perikanan (21%), pakaian jadi (19%), kerajinan kayu (9%) dan furniture (7%).
Kelima jenis mata dagangan tersebut memiliki pangsa pasar 82,31 persen terhadap nilai seluruh matadagangan yang ada, kata dia sambil menyebutkan bahwa volume periode sekarang hanya 27,09 ribu ton melorot 11,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Berdasarkan negara tujuan ekspor, perdagangan nonmigas Bali masih didominasi ke Australia (19,61%) dan Amerika Serikat (18,48 %), diikuti Jepang, Singapura, dan Hong Kong.
Dwi Pranoto menambahkan, pangsa ekspor kelima negara sebesar 57,95 persen dari nilai ekspor Bali. Ekspor ke negara-negara tersebut mengalami kontraksi pertumbuhan, kecuali ekspor ke Australia yang melonjak signifikan dengan peingkatan komoditas terutama berupa kerajinan khususnya musikal instrumen, serta komoditas perikanan. (LHS)