Denpasar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat nilai impor barang konsumsi pada Oktober 2024 dibanding bulan sebelumnya meningkat sementara impor barang modal turun.
“Yang diharapkan kemarin kami diskusi dengan praktisi ekonomi Unud agar impor lebih banyak di barang modal agar bisa menggenjot perekonomian Bali, tapi kenyataan memang seperti itu, bahwa barang modal di Oktober mengalami penurunan sedangkan yang lainnya meningkat,” kata Plt Kepala BPS Bali Kadek Agus Wirawan di Denpasar, Senin.
Ia menyampaikan pada Oktober 2024 barang impor yang masuk Bali meningkat 39,51 persen dari September atau nilainya mencapai 11,85 juta dolar AS.
Jika dibagi berdasarkan penggunaannya, BPS Bali melihat barang yang meningkat dominan adalah golongan bahan baku/penolong naik 68,53 persen atau nilainya 6.662.825 dolar AS, disusul barang konsumsi naik 22,29 persen dengan nilai impor 4.043.598 dolar AS.
“Hanya 1.142.862 dolar AS untuk barang modal, dan ini juga mengalami penurunan 7,35 persen,” kata Kadek Agus.
Kadek Agus tak banyak berkomentar soal bahaya meningkatnya impor barang konsumsi dan menurunnya impor barang modal, namun menurut dia, setidaknya peningkatan impor barang ke Bali tak meningkat tajam, yaitu dari 8 juta dolar AS dan kini di kisaran 11,85 juta dolar AS.
Adapun lima besar impor masuk Bali berasal dari Amerika Serikat, disusul Tiongkok, Australia, Jerman, dan Thailand, dengan peningkatan tertinggi dari Thailand sebesar 75,93 persen untuk produk masuk berupa logam mulia dan perhiasan.
Pada bulan Oktober 2024 BPS Bali juga menemukan kenaikan tajam nilai impor pada komoditas minyak atsiri, wewangian, dan kosmetik dengan nilai 0,64 juta dolar AS atau naik 1.639,94 persen yang berasal dari Prancis.
Meski impor meningkat, BPS Bali melihat masih ada hal menggembirakan yaitu surplus neraca perdagangan sebesar 37,49 juga dolar AS disebabkan oleh masih tingginya ekspor barang ke luar Bali.
Selama Oktober 2024 ekspor barang tercatat mencapai 49,34 juta dolar AS, menurun 2,4 persen dari bulan sebelumnya namun secara kumulatif ekspor Bali Januari-Oktober meningkat.
Hampir mirip dengan negara impor barang masuk ke Bali, di sisi ekspor Bali juga mengirim produk tertinggi ke Amerika Serikat, disusul Australia, Tiongkok, Singapura, dan Thailand.
“Dari lima besar negara tujuan ekspor ini ke Tiongkok naik paling tinggi 151 persen dibanding September, dipicu naiknya ekspor produk ikan, krustasea, dan moluska,” ujar Kadek Agus.
BPS Bali catat impor barang konsumsi naik sementara impor modal turun
Selasa, 3 Desember 2024 4:16 WIB