Pecatu (Antara Bali) - Sejumlah pengelola hotel di Bali berencana melakukan penyesuaian tarif mengantisipasi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah.
"Kami mungkin akan melakukan penyesuaian tarif terkait rencana kenaikan tarif," kata Alexander Dorus General Manager New Kuta Hotel di Pecatu, Jumat (24/5) malam.
Penyesuaian harga itu dipengaruhi oleh kemungkinan terjadinya peningkatan harga-harga barang dari suplier ke hotel yang dikelola oleh Lexington tersebut. "Akan tetapi tidak adil jika sepenuhnya dampak dari kenaikan harga BBM itu sepenuhnya dibebankan kepada para tamu yang menginap di hotel ini," ucapnya.
Dia mengatakan, penyesuaian tarif tersebut tidak akan jauh dari jumlah peningkatan harga BBM. Hal itu guna menjaga kenyamanan para tamu yang menginap di hotel berkapasitas 226 kamar ini.
Saat ini pihaknya memperbaharui "brand" hotel di kawasan pecatu tersebut untuk lebih meningkatkan dan memperbaiki pengelolaan akomodasi pariwisata tersebut sehingga lebih banyak wisatawan yang datang. "Kami sangat menginginkan lebih banyak wisatawan domestik yang menginap di hotel ini karena mereka adalah potensi pasar yang baik begitu juga warga dari kawasan Asia lainnya," katanya.
Hal senada dituturkan Rike Liwan selaku Public Relation Manager Aston Denpasar Hotel and Convention Center.
Ia mengatakan, ada beberapa tarif paket liburan dari hotel tersebut yang kemungkinan akan disesuaikan, seperti paket Lebaran dan kemerdekaan, guna mengantisipasi rencana kenaikan harga BBM.
Sementara itu Dina Indah selaku Marketing Communications Officer Grand Istana Rama Hotel mengatakan, pihaknya setiap tahun melakukan penyesuaian harga namun tidak ada kaitannya dengan kebijakan pemerintah. (IGT)