Nusa Dua (Antaranews Bali) - Perang tarif hotel di Bali yang dinilai semakin parah menjadi salah satu topik pertanyaan dalam Debat Terbuka Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali peserta Pilkada 2018.
"Bali adalah daerah pariwisata yang sangat terkenal dan maju, tentu kemajuan Bali akan menyisakan persoalan-persoalan dan tantangan. Itulah pekerjaan rumah pemimpin Bali lima tahun ke depan," kata Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi saat menyampaikan kata pembuka pada Debat Terbuka Cagub dan Cawagub Bali, di Nusa Dua, Bali, Sabtu malam.
Raka Sandi mengemukakan, untuk debat tahap pertama ini memang sengaja mengangkat tema "Memajukan dan Menyelesaikan Persoalan Daerah". Selanjutnya dari tema utama tersebut, terbagi menjadi empat subtema bahasan yakni ekonomi, pariwisata, pertanian, dan lingkungan hidup.
Dalam debat yang disiarkan langsung stasiun televisi TV One dengan dimoderatori Indiarto Priadi itu, pertanyaan mengenai perang tarif hotel merupakan pertanyaan dari salah satu akademisi yang menjadi anggota tim perumus Debat Cagub dan Cawagub Bali.
Calon pemimpin Bali untuk lima tahun ke depan itu diminta untuk mengemukakan langkah konkret yang harus segera dilakukan mengatasi persoalan perang tarif hotel yang kian parah.
Baca juga: Peserta Pilkada Bali ikuti debat strategi berpihak pertanian
Calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang mendapat kesempatan pertama menjawab pertanyaan mengatakan solusinya antara lain ditempuh dengan moratorium pembangunan hotel secara tegas, diversifikasi pariwisata dan dengan pengklasifikasian zona "city hotel" dengan hotel-hotel yang berkelas serta hal itu tidak boleh dicampur.
Cawagub Bali nomor urut 2 Ketut Sudikerta menambahkan bahwa diperlukan duduk bersama antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan pariwisata, yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan regulasi. Di samping itu diperlukan peningkatan SDM pariwisata dan destinasi wisata.
Sementara itu, Cagub Bali nomor urut 1 Wayan Koster mengatakan bahwa Bali harus konsisten dengan pariwisata budayanya dan mengupayakan agar pariwisata harus berkualitas.
"Standardisasi harus secara komprehensif, pariwisata harus bisa memberikan kesejahteraan, jangan hanya wisatawan sekadar datang tetapi merusak lingkungan," ujar Koster.
Sedangkan Cawagub Bali nomor urut 1 Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati Bali mengatakan memang di Bali jumlah kamar hotel yang tersedia telah berlebih dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang datang.
Menurut pria yang akrab dipanggil Cok Ace ini, dengan jumlah wisman yang datang ke Bali sekitar 5,5 juta jiwa dalam setahun, sebenarnya dibutuhkan 26 juta "room night" dalam setahun, tetapi jumlah kamar hotel di Bali sekarang 130 ribu atau 47 juta "room night".
"Ini yang harus dikendalikan agar permintaan dan penawaran kamar hotel bisa seimbang. Selain itu, masalah akses juga masih bermasalah," ucapnya.
Debat terbuka tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan forum koordinasi pimpinan daerah Provinsi Bali, jajaran KPU dan Bawaslu Bali serta simpatisan kedua pasangan calon. (ed)