Denpasar (ANTARA) - Basarnas Bali memulai pencarian jalur laut terhadap WNA Inggris yang hanyut di Pantai Legian, Badung.
Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya di Denpasar, Kamis, mengatakan pada hari kedua ini tim baru dapat melakukan penyisiran di laut, sehingga sejak pukul 07.15 Wita ia menurunkan rubber boat bergerak dari Pantai Kelan.
“Menyusul jetski sekitar pukul 07.45 Wita dari Pantai Legian lokasi korban tenggelam, peralatan laut yang kita kerahkan rubber boat, jetski balawista, Basarnas dan Polair dan unsur udara dari SGI Air Bali," kata Nyoman Sidakarya.
Diketahui pada Rabu (24/9) kemarin seorang WNA Inggris bernama Harrison Edward Nada Kontounas (23) hanyut setelah sebelumnya bersama dua orang lainnya terlihat berolahraga dan berenang pukul 17.00 Wita di Pantai Legian.
Ketiganya berenang di sekitar bendera merah, hingga akhirnya diberikan peringatan oleh penjaga pantai, dua orang berhasil menepi, nahasnya Harrison terseret arus dan tenggelam.
"Kami terima laporan pada pukul 18.40 Wita, adanya WNA yang tenggelam dari Bapak Ipel, Balawista Kuta, selanjutnya diberangkatkan lima personel ke lokasi," ujar Nyoman Sidakarya.
Namun pada hari pertama itu Basarnas Bali tidak melakukan pencarian jalur laut, mereka hanya dapat menyisiri sepanjang bibir pantai karena tidak memungkinkan menurunkan alut SAR.
Sesuai dengan data dari BMKG perkiraan cuaca kemarin malam cerah berawan dengan kecepatan angin 5 hingga 36 KM/jam, arah dari timur ke selatan.
"Kecepatan angin di atas 30 sampai 39 KM/jam bisa dikategorikan kencang, itu berpengaruh pada kondisi di perairan, maka diimbau agar berhati-hati apabila beraktivitas di luar ruang, termasuk wisata di pantau," kata Kepala Kantor Basarnas Bali.
Oleh karena itu Basarnas Bali hanya melakukan pencarian jalur darat ke arah selatan dan utara hingga pukul 22.00 Wita.
Sementara hari ini sejak pagi pencarian jalur laut dilakukan SRU laut dengan rubber boat menyisir seluas 15 NM2 dan SRU jetski mencari di area berbeda seluas 15 NM2.
Selain jalur laut, Basarnas Bali turut melakukan pemantauan di udara dengan menggunakan drone thermal dan penyisiran SRU darat di seputaran pantai.
“Dari hasil koordinasi dengan pihak SGI Air Bali, selanjutnya diterbangkan satu heli tipe Bell 407 GXP Registration PK - ZGI, pada pukul 12.15 Wita take off dari hanggar di Benoa, dengan kru satu pilot, Kasi Operasi Basarnas Bali, dan dua orang penyelamat,” kata Sidakarya.
Namun sayangnya hingga berita ini diturunkan WNA Inggris tersebut belum ditemukan tim SAR.
